
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membeli sebanyak lima (5) unit Bus Sekolah, merk Hino jenis Venus. Kelima bus tersebut, masaing-masing berkapasitas sekitar 30-40 orang siswa. Kini bus diparkir di halaman Disdik Jabar, Jalan Radjiman-Bandung, sejak akhir Desember 2012 lalu.
Bus bantuan Pemerintah Provinsi Jabar tersebut dibeli dari anggaran perubahan APBD Jabar 2012, namun anehnya bus tersebut bukan dari usulan Dinas Pendidikan Jabar melainkan usulan dari Biro Pengelolaan Barang Daerah (PBD) Setda Jabar.
Baca juga: Kader Demokrat: Kerja Dulu, Supaya Berimbas Kemenangan Pilgub dan Pemilu 2014 dan Wanita Paruhbaya Dirampok Kemudian Dibunuh dengan Tragis
Menurut, Kasubag Pengadaan Barang Daerah Biro PBD Setda Jabar, Hj. Enih kepada LICOM mengungkapkan, kelima bus tersebut memang diadakan oleh Biro PBD dan kini busnya telah diserahkan kepada pihak Disdik Jabar dan diparkir di halaman Kantor Disdik Jabar.
Ia menyebutkan, pembelian lima bus sekolah tersebut dilakukan lelang terbuka, sesuai dengan prosedur peraturan dan perundangan yang ada. Mobil bus bermerek Hino jenis Venus tersebut dikaroseri oleh PT. Restu Ibu beralamat di Jl. Raya Citeureup Km 2,5 Kab. Bogor.
Saat ditanya alasan pembelian kenapa bukan atas usulan Disdik Jabar, Enih berdalih. “Soal itu saya kurang paham, coba aja konfirmasi langsung kepada Pak Kabiro PBD Dadang Suharto, karena saya hanya staf pelaksana sehingga tidak tahu pasti alasannya,” terang Enih.
Selain itu Enih juga enggan berkomentar saat ditanya LICOM, kenapa gambar yang ada pada kelima Bus menonjolkan gambar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan siswa-siswi yang dibuat secara permanen? “Soal gambar juga, saya kurang paham,” tambahnya.
Sementara itu, Kabiro PBD Setda Jabar, Dadang Suharto, saat ditemui dalam acara peresmian Bandung Internasional Convention Center dan Pullman Hotel, Dadang bersedia memberikan tanggapan pada Jum’at (22/2/2013). Namun ketika LICOM mendatangi kantornya, menurut stafnya, Bapak sibuk dan tidak bisa diganggu. Padahal, beliau sendiri yang menjanjikan agar Jum’at saja ketemu dikantor.
“Jum’at saja, kita ketemu dikantor”, ujar Dadang.
Di tempat terpisah, Kasubag Kepegawaian dan Umum Disdik Jabar, H. Mulyana kepada LICOM mengangkui bahwa Disdik Jabar memang benar menerima droping/titipan bus sekolah sebanyak lima unit, kini busnya diparkir dihalaman belakang Disdik.
“Bus tersebut diterima pihaknya pada tengah malam akhir bulan Desember 2012, tanggal pastinya saya lupa, sedangkan waktunya sekitar pukul 23.00 WIB. Terus terang, saya kaget dan bingung, ketika ditelp pihak Biro PBD bahwa akan datang pengiriman Bus Sekolah lima unit dari dealer, mohon diterima. Tak lama kemudian, ternyata benar ada pengiriman lima unit bus”, terang Mulyana.
Ia juga mengatakan, bahwa saat menerima bus tersebut hanya diserahkan kunci saja, tidak disertakan nomor Plat Polisi dan surat-surat kendaraan (STNK dan BPKB). Beberapa hari kemudian, minggu kedua Januari 2013, baru dikirim plat nomor polisi untuk kelima bus tersebut. Namun, STNK dan BPKB tidak diserahkan. Selain itu, kami (Disdik-red) juga tidak diberikan anggaran perawatan selama di parkir di disdik. Sehingga sejak diparkir, kami tidak melakukan pemanasan mesin terhadap kelima bus tersebut, karena disdik tidak menganggarkan bus titipan.
Sementara itu ditempat terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar, H Awing Asmawi kepada LICOM mengatakan, sebagai anggota Panitia Anggaran DPRD Jabar, sepengetahuan kami tidak ada usulan dari OPD Disdik dan Biro PBD untuk membeli bus sekolah.
Awing juga sempat kaget ketika diperlihatkan foto bus sekolah yang diparkir di halaman belakang Disdik Jabar.
Menurutnya, sepengetahuannya, dalam anggaran perubahan APBD Jabar 2012, tidak ada usulan untuk pembelian bus sekolah, baik dari Disdik maupun dari Biro PBD. Untuk itu, FPD akan mempertanyakan dari mana anggaran pembelian lima unit bus sekolah tersebut.
“Fraksi Demokrat akan mempertanyakan kepada Gubernur maupun Disdik dan biro PBD Setda Jabar terkait anggaran pembelian lima unit bus sekolah tersebut dari mana,” ujarnya.
Sedangkan menurut anggota komisi A DPRD Jabar, H. Deden Darmansyah (FPDIP) kepada LICOM mengatakan, pembelian bus sekolah tersebut kental dengan kepentingan politik yakni Pilgub Jabar. Hal ini mengingat, gambar yang dipasang di kelima bus tersebut hanya gambar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan anak sekolah.
Sedangkan disisi lain ada unsur ketidak patutan, karena seharusnya yang mengusulkan kebutuhan bus sekolah itu atas aspirasi dari pihak sekolah melalui Disdik Kab/kota yang disampaikan ke Disdik Provinsi atau ke anggota DPRD Jabar melalui jaringan aspirasi dari masyarakat daerah pemilihan.
Dengan kondisi yang ada, Deden sependapat dengan Ketua FPD untuk memanggil pihak Disdik dan Biro PBD guna mengklarifikasi atas pembelian lima bus sekolah tersebut.
“FPDIP juga mempertanyakan pembelian bus sekolah tersebut, anggarannya darimana?” Pungkasnya.@husein
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D85113183.ef5e0cdb27b3b0766f581d1394ee8d1a%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D43329745.ef5e0cdb27b3b0766f581d1394ee8d1a%3B)