Media menjadi mitra sangat penting dalam mendorong efektifitas pelaksanaan politik luar negeri dan diplomasi. Peran tersebut dilakukan melalui sebaran informasi kepada masyarakat luas.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, PLE Priatna mengatakan hal itu saat mengumumkan pemenang Penghargaan Adam Malik. Pengumuman dilakukan pada acara Pernyataan Pers Tahunan Menlu di Pejambon, Jumat (04/01/13).
Priatna mengatakan, kemitraan Kemlu dengan media telah memfasilitasi upaya-upaya untuk senantiasa mendekatkan aktivitas Kemlu dengan masyarakat.
“Lebih dari itu, kemitraan tersebut juga semakin membuka cakrawala pemahaman baru atas kiprah diplomasi RI kepada publik,” jelasnya.
Di tengah antusiasme masyarakat yang terus meningkat pada isu-isu luar negeri, Kemlu mencatat sebanyak 28.763 berita telah lahir. Berita bersumber dari pernyataan Menteri Luar Negeri, Juru Bicara dan jajaran Pejabat Kementerian Luar Negeri serta Perwakilan RI.
“Tidak kalah pentingnya, berita-berita tersebut tersebarluaskan dari siaran pers Kementerian Luar Negeri,” tegas Priatna.
Dari jumlah total itu, berita tersebar dalam empat kelompok media utama. Pertama, media online dengan total sebanyak 18.626 berita atau mewakili 64,75 persen porsi berita sepanjang tahun 2012 secara keseluruhan.
Kedua, media cetak sebanyak 5.099 berita atau sekitar 17,72 persen. Ketiga, jaringan televisi yang memproduksi 3,718 tayangan atau sekitar 12,9 persen. Dan keempat, stasiun radio sebanyak 1.320 siaran atau sekitar 4,5 persen.
Priatna menjelaskan, sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama baik insan media, Kemlu menyampaikan penghargaan Adam Malik Award 2013 untuk media yang menyajikan pemberitaan terbaik terkait politik luar negeri dan diplomasi.
Untuk kategori media online, yaitu situs berita detik.com, media cetak adalah harian the Jakarta Globe, media visual Surya Citra Televisi (SCTV), media audio Radio Republik Indonesia (RRI) dan kategori individual yaitu Abdul Khalik (the Jakarta Globe).@fasmedkemlu