Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Bango, merk kecap terkemuka produksi PT Unilever Indonesia Tbk merayakan ulang tahunnya yang ke 85.
Melalui perjalanan yang begitu panjang, Bango hadir di tengah masyarakat dan menjadi bagian kekayaan kuliner Nusantara dengan konsistensi dan sepenuh hati dalam menjaga kualitas rasa.
Ainul Yaqin, Foods Director PT. Unilever Indonesia Tbk menceritakan, perjalanan Bango dimulai dari langkah kecil Tjoa Pit Boen yang mendirikan usaha rumahan di kawasan Benteng, Tangerang, pada tahun 1928. Bango, pertama kali dijajakan di toko kecil di garasi rumahnya.
Rasa dan kualitas kecap Bango yang prima, membuatnya jadi tersebar luas melalui kabar mulut ke mulut. Berkat usaha keras dan konsistensi dalam menjaga rasa dan kualitas, Bango terus bertahan bahkan lebih berkembang. bahkan pertumbuhannya semakin pesat ketika Bango diakuisisi oleh Unilever pada tahun 2001.
“Secara filosofis, nama Bango dipilih pendirinya agar kecap ini dapat terbang tinggi. Kami bersyukur Bango mampu mengokohkan dirinya sebagai merek kecap nomor satu di Indonesia,” ujar Ainul Yaqin kepada LICOM di Oasis Restaurant, Cikini, Jakarta.
“Semua ini tercapai karena selama 85 tahun Bango selalu konsisten dalam menjaga kualitas sepenuh hati, yang tercermin dalam penggunaan bahan-bahan terbaik dan proses pembuatan dengan standar tertinggi,” sergahnya.
Ditambahkan Marieska Widhiana, Senior Brand Manager Bango bahwa kecap ini hanya menggunakan kedelai hitam dengan kualitas terbaik untuk dapat menghasilkan rasa lebih gurih alami yang merupakan syarat kualitas kecap yang tinggi.
“Kedelai hitam terbaik menjadi kunci bagi kelegendarisan Bango. Selain karena menghasilkan rasa yang jelas berbeda, penggunaan kedelai hitam adalah bentuk komitmen kami untuk melestarikan resep otentik kecap manis,” kata Marieska sumringah.
Kepedulian Bango yang begitu tinggi akan kedelai hitam dibuktikan dengan pengembangan varietas kedelai hitam khusus bernama Mallika. Mallika adalah varietas kedelai hitam unggulan yang dikembangkan melalui kerjasama tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Unilever Indonesia untuk Bango.
Hadir pada syukuran 85 tahun Bango antara lain Prof. Mary Astuti selaku Guru Besar Fak. Teknologi UGM dan penemu kedelai Mallika, Maya Tamimi (Enhancing Livelihood Program Manager PT. Unilever Indonesia Tbk), Bondan Winarno dan artis Surya Saputra.@rudi
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D69137009.b482b5561f5b6b97cf7a9273be9252c1%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D73080300.b482b5561f5b6b97cf7a9273be9252c1%3B)