Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Gawat! Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah Berkurang

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Pemimpin bisnis dan pemegang kekuasaan di pemerintah belum mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat. Walaupun tingkat kepercayaan terhadap pemerintah meningkat tahun lalu, namun kepercayaan itu bisa saja berkurang lagi karena persepsi korupsi masih menjadi perhatian utama.

Disisi lain, tingkat kepercayaan publik terhadap media dan dunia usaha di Indonesia masih menduduki salah satu posisi tertinggi di dunia, namun masyarakat berharap perusahaan lebih banyak memikirkan dampak sosial dalam beroperasi.

Demikian rangkuman hasil riset Edelman Trust Barometer 2013 yang dipaparkan ke media massa, termasuk LICOM, di Mercantile Athletic Club, Gedung World Trade Center, Jakarta.

Menurut Edelman Trust Barometer 2013, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah menguat dibandingkan tahun lalu. Tetapi pemerintah masih memiliki tantangan berat dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Hasil survei tahun ini mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan terhadap pemerintah meningkat dari 40% menjadi 47%.

Sejalan dengan menurunnya tingkat kepercayaan terhadap pemimpin secara global, kurang dari 30% responden di Indonesia percaya bahwa jajaran pemimpin bisnis dan pemerintahan berkomunikasi apa adanya, terlepas dari kebenaran yang disampaikan kompleks atau tidak populer.

Pemimpin bisnis dan pemerintahan juga dipersepsikan oleh sebagian besar responden sebagai kurang cukup dipercaya mampu memecahkan masalah sosial, mengatasi masalah di dalam industri terkait dan membuat keputusan dengan pertimbangan etika dan moral yang tepat.

Stephen Lock, CEO Edelman Indonesia mengatakan, saat ini para pemimpin diharapkan mampu beradaptasi dengan berubahnya lingkungan yang menuntut dialog serta pendekatan inklusif dalam proses pengambilan keputusan.

“Gaya kepemimpinan dengan metode top-down tidak lagi efektif dalam membangun kepercayaan di era komunikasi media sosial yang ditandai dengan hubungan antar masyarakat” ujar Stephen Lock saat menjelaskan hasil riset Edelman Trust Barometer 2013.

Stephen menjelaskan pesan dari hasil survei tahun ini menjadi sangat krusial bagi investor asing. Tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan-perusahaan yang berasal dari Brazil, India dan Cina relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berasal dari Korea, Jerman dan Jepang.

“Investor asing dan pelaku bisnis pada umumnya diharapkan untuk meningkatkan aktivitas komunikasi dengan karyawan, masyarakat dan standar etika bisnis mereka. Di sisi lain, masyarakat sangat tidak memandang penting profil dari pemimpin bisnis,” katanya.

Pada tahun ke-13 survei tahunan global ini dilaksanakan, atau yang ke-5 bagi Indonesia, Edelman Trust Barometer 2013 melibatkan lebih dari 31,000 responden di 26 negara, dan dari jumlah tersebut 1,200 orang diantaranya berasal dari Indonesia.

Menyusul kecenderungan akan rendahnya kepercayaan terhadap pemimpin, Trust Barometer tahun ini menyatakan bahwa akademisi, pakar teknis perusahaan dan industri. “Dan orang seperti saya lebih dipercaya dibandingkan dengan pimpinan perusahaan (CEO) atau pejabat pemerintah dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan,” Stephen Lock.

Di antara responden yang berkurang tingkat kepercayaannya pada pemerintah tahun ini, 71% menyebutkan bahwa persepsi korupsi, penyalahgunaan kewenangan dan keputusan yang ditopang oleh insentif yang keliru sebagai alasan utama berkurangnya tingkat kepercayaan mereka. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari hanya 54% di tingkat global.

Sepertiga dari responden global yang berkurang kepercayaannya terhadap pemerintah menyebutkan masalah kompetensi sebagai alasan utama, namun di Indonesia hanya mencapai 22%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk membangun kredibilitas dan kepercayaan publik menyongsong tahun 2014 nanti, pemimpin politik harus mampu meyakinkan pemilihnya untuk menekankan faktor integritas lebih daripada efektivitas sebagai pemimpin.

Tingginya tingkat kepercayaan terhadap media sebesar 77% dan bisnis sebesar 74% menunjukkan keyakinan masyarakat akan perekonomian dan demokrasi Indonesia yang kuat. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari rata-rata tingkat kepercayaan responden global terhadap media dan bisnis, masing-masing sebesar 57% dan 58%.

Sementara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non-profit organizations memperoleh tingkat kepercayaan responden Indonesia yang relatif rendah yaitu 51%, atau lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kepercayaan responden global sebesar 63%.

Ditambahkan Alan VanderMolen, Presiden dan CEO, Global Practices, Edelman dan Vice Chairman Daniel J Edelman bahwa untuk meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan, masyarakat umum di Indonesia sangat menekankan pentingnya faktor integritas dan interaksi harmonis dengan stakeholder.

Selain itu, masyarakat Indonesia mengharapkan perusahaan lebih banyak memikirkan dampak sosial dalam beroperasi, jauh lebih tinggi dari harapan responden secara global yakni dengan menjaga kualitas lingkungan (68% di Indonesia, dan 53% di dunia), dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat sekitar (67% di Indonesia, dan 47% di dunia).

“Saat ini suara konsumen memiliki kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Chief Executive Officer (CEO). Kekuatan pengaruh dan otoritas mulai bergeser dari CEO dan pemimpin pemerintahan ke para ahli dan masyarakat dengan latar belakang yang sama. Untuk benar-benar membuat perbedaan dalam melaksanakan tata kelola secara efektif, sangatlah penting bagi pemimpin untuk mendengarkan stakeholder dan melibatkan masyarakat madani. Semua ini merupakan kesimpulan yang jelas dari Edelman Trust Barometer 2013 dan merupakan bagian dari tren yang berkembang sejak beberapa tahun terakhir ini,” jelas Alan.

Alan juga menjelaskan temuan-temuan penting lain dari 2013 Edelman Trust Barometer antara lain industri teknologi (94%) dan otomotif (93%) tetap menduduki posisi tertinggi dalam kategori industri yang paling terpercaya. Bank tetap memperoleh tingkat kepercayaan yang tinggi di Indonesia (90%),jauh lebih tinggi dari kepercayaan responden global (50%). Industri energi mengalami lonjakan tingkat kepercayaan yang cukup signifikan dari 71% ke 84% tahun ini.

Kemudian, tingkat kepercayaan terhadap berbagai media terbagi hampir rata antara tingkat kepercayaan terhadap media tradisional (75%), online search engine (76%), media sosial (68%), dan media yang dimiliki oleh perusahaan (67%).

“Media cetak, online, dan televisi di Indonesia dianggap sebagai sumber informasi yang terpercaya. Secara khusus media sosial di Indonesia dipercayai oleh 68% responden, hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan negara-negara maju sebesar 26%,” kata Alan.@rudi purwoko

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles