
LENSAINDONESIA.COM: PT Semen Indonesia (SI) mencatat pertumbuhan penjualan semen di Papua dan Maluku tercatat tertinggi di Indonesia. Secara rinci, pertumbuhan penjualan semen di Pulau Jawa pada 2012 sebesar 14,6 persen, Sulawesi 16,6 persen, Kalimantan 21,3 persen, dan Nusa Tenggara 13,9 persen. Di Papua dan Maluku mencapai 1,22 juta ton, meningkat signifikan sebesar 54,8 persen dibanding 2011 sebesar 790 ribu ton.
Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto, mengatakan pertumbuhan penjualan Semen Indonesia mencapai 14,7 persen. Angka tersebut berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan penjualan semen secara nasional yang hanya 14,5 persen.
Sementara itu, kinerja penjualan SI di pasar domestik sepanjang 2012, berhasil menjual 22,5 juta ton semen. Angka itu meningkat 14,7 persen dibanding capaian 2011 sebesar 19,6 juta ton. ”Industri semen nasional sendiri pada tahun lalu berhasil menjual 55 juta ton, tumbuh 14,5 persen dibanding 2011 sebesar 48 juta ton. Semen Indonesia masih menjadi market leader dengan penguasaan pasar sekitar 41 persen,” kata Dwi, Senin (28/1/2013).
Lebih lanjut disampaikan, untuk mempertahankan posisi market leader di industri semen nasional. Perusahaan plat merah tersebut membangun packing plant di Sorong Papua Barat dengan investasi Rp 126 miliar. Tujuannya agar pihak perseroan bisa lebih dekat ke pasar Papua dan Maluku.
”Dengan adanya unit Packing plant di Sorong, Papua Barat, ini semakin memperkuat eksistensi dan ekspansi bisnis perseroan di Papua. Ini adalah bagian dari strategi perseroan agar bisa semakin dekat dengan konsumen, moving closer to the customer,” ujar Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto.
Disebutkan, Rotary packer Packing plant Sorong berkapasitas 2200 Bag/Jam dengan kapasitas cement bulk 120 ton/jam serta dilengkapi dengan kapasitas dermaga sebesar 10.000 DWT. Alat ini berfungsi menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan.
Ia optimis, pembangunan packing plant tersebut bisa memangkas biaya distribusi mengingat variabel biaya transportasi cukup besar dalam struktur biaya industri semen. ”Pasar semen di Papua dan Maluku sendiri berkembang sangat pesat. Secara volume, angka penjualan itu memang masih minim dibanding daerah-daerah lain seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, maupun Sulawesi. Namun, persentase pertumbuhan yang sangat tinggi menunjukkan besarnya potensi pasar semen di Papua dan Maluku,” sambung Dwi.
Dwi berharap, kehadiran packing plant ini mempunyai multiplier effect yang cukup besar bagi perekonomian daerah. Disebutkan, Hingga saat ini Semen Indonesia telah mengoperasikan 19 packing plant yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. ”Itu semua bisa meningkatkan kualitas perekonomian dan daya beli masyarakat,” tegasnya. @Panjichuby_666
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D69622724.faa7a9c6bd13a67e8a0b680151c81949%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D69623253.faa7a9c6bd13a67e8a0b680151c81949%3B)