
LENSAINDONESIA.COM: Seruan agar kaum pergerakan jangan terbuai rayuan partai dan tetap konsisten membangun kekuatan gerakan sipil (civil society) mendapat sambutan positif.
Adalah Aliansi Damai Anti Penistaan Islam (Ada api) yang merespon seruan itu.
“Kami organisasi pergerakan, sangat tidak akan terpengaruh oleh jualan politik yang sekarang sudah mulai gencar dikumandangkan,” kata Sekjen Ada Api, M. Idris Hady kepada LICOM melalui pesan elektronik, Minggu (27/1/2013).
Nyanyian partai politik, sambung Idris, lagunya bagus namun syairnya kurang kuat. Ada juga yang syairnya bagus, tapi lagunya tidak pas.
“Ada juga parpol yang membuat lagu yang bagus, syair yang pas, namun penyanyinya tidak cocok untuk bernyanyi bagus,” tambahnya.
Parpol itu harus memenuhi minimal empat syarat; lagunya bagus, syairnya pas, penyanyinya pantas dan penghayatannya yang tepat.
“Kalau salah satunya tidak ada, jangan harap “nyanyian” itu mengena. Organisasi pergerakan sangat paham tentang sebuah nyanyian yang indah. Hanya organisasi pragmatis, megalomania serta kacangan saja yang buru-buru terpengaruh oleh nyanyian partai. Atau kecuali organisasi itu sengaja didirikan sebagai underbow dari partai. Kemungkinan lain, organisasi pergerakan itu sengaja diciptakan untuk menjadi alat promosi partai,” sambung Idris.
“Saya sangat yakin, kalau masyarakat atau organisasi pergerakan sudah sangat faham dalam masalah ini. Kecuali ketua-ketua organisasi pergerakan yang memang punya latar belakang dan punya tujuan untuk melacurkan diri,” demikian Idris.
Kaum pergerakan diminta jangan terbuai rayuan partai, dan tetap konsisten membangun kekuatan gerakan sipil (civil society) guna meluruskan jalannya demokrasi di negeri ini yang sudah jauh menyimpang, menjadi “demokrasi kriminal” karena dikendalikan partai-partai korup.
Hal ini disampaikan Adhie M Massardi, inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih kepada LICOM kemarin (26/1/2013) di Jakarta, merespon adanya sejumlah aktivis 98 yang diberitakan masuk Partai Nasdem.
“Menjadi anggota parpol memang penting. Karena parpol merupakan pintu masuk menuju kekuasaan dalam demokrasi. Tapi fakta hari ini menjelaskan, 10 parpol yang dinyatakan KPU jadi peserta pemilu 2014 adalah partai korup dan partai yang permisif terhadap korupsi,” ujar Adhie yang juga koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini.@ari
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D75819393.2d8c6722a3b2b1f87c7bb09755266b6b%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D75041583.2d8c6722a3b2b1f87c7bb09755266b6b%3B)