Klasik, Surabaya Masih Belum Bebas Banjir

LENSAINDONESIA.COM: Meski Pemerintah Kota Surabaya mengklaim sudah melakukan kegiatan mengerukan di sejumlah saluran, namun kenyataanya ancaman banjir masih mengintai. Buktinya, hujan yang turun hampir setiap hari mulai menunjukkan terjadinya banjir.

Bahkan, tidak sedikit rumah yang terendam banjir akibat cuaca ekstrim yang terjadi merata di wilayah Surabaya ini. Beberapa kawasan yang paling parah terjadi banjir diantaranya Kecamatan Rungkut khususnya di Kelurahan Medokan Ayu dan Wonorejo.

Selain banjir, sejumlah pohon di Jalan Wonorejo dan Jalan MERR II C juga ikut tumbang terkena angin saat hujan
berlangsung. Bahkan tiang listrik di kawasan tersebut juga ikut roboh.

Menyikapi hal ini, Erna Purnawati, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya menyatakan hingga saat ini pihaknya sudah melakukan banyak pengerukan sampai 80 persen.

Namun, penumpukan lumpur dan sampah di sejumlah saluran kembali menyumbat menjadi penyebab tidak maksima.

“Di beberapa saluran sudah kita bersihkan. Namun, ketika saya cek lumpur dan sampah sudah kembali menumpuk. Tentunya kita akan lebih intensif membersihkan,” ungkap Erna.

Selain itu, terkait penanganan banjir, pihaknya sudah menyiapkan penambahan 4 rumah pompa baru salah satunya di Medokan Ayu dengan kapasitas yang cukup besar hingga 9 meter kubik per detik.

“Insya Allah sudah banyak dampaknya karena lokasi 4 pompa itu ada di tepi pantai. Dengan keberadaan 4 pompa baru itu nantinya akan mampu mengatasi banjir yang selama ini terjadi di wilayah jambangan, medokan ayu dan kenjeran,” ujar Erna

Diketahui, cuaca ekstrim yang melanda Kota Surabaya diyakini masih terjadi setiap hari. Apalagi, volume air diprediksi akan kembali membludak mengingat akhir bulan Januari merupakan puncak air laut pasang.@iwan_christiono