
LENSAINDONESIA.COM: Para nelayan Kenjeran dengan suka cita kembali melaut, setelah hampir sebulan tidak bisa mencari nafkah lantaran cuaca laut yang relatif ekstrim.
Kodir (55) nelayan setempat mengaku sangat lega setelah mendapat kabar dari perak bahwa cuaca di laut sudah aman untuk bekerja. “Kita hari ini sudah bisa mencari ikan di tengah laut lagi,” ungkapnya.
Kegembiraan para nelayan memang cukup beralasan. Selama hampir sebulan ini kondisi ekonomi mereka sangat merosot lantaran tidak bisa bekerja. Bahkan diantara mereka sampai ada yang terjerat utang di rentenir demi menghidupi mencukupi kebutuhan hidup keluarga. “Saya berharap pada beberapa hari ini bisa mendapat ikan yang banyak, supaya bisa bayar hutang saya,” tutur Kodir memelas.
Selama tidak bisa melaut, Kodir telah berhutang 2 juta pada seorang temannya yang biasa memberikan pinjaman ke warga nelayan di kawasan Kenjeran. “Hutang Rp 2 juta bayarnya Rp 2.400.000, jadi bunganya saja Rp 400 ribu,” imbuh Kodir.
Menurut pengakuan Kodir, ternyata untuk urusan hutang ke rentenir seperti itu sudah menjadi rahasia umum kawasan kampung nelayan Kenjeran.
Bahkan ada beberapa orang yang nelayan yang terpaksa memberikan perahunya kepada rentenir lantaran tidak sanggup membayar. “Ada teman saya sampai memberikan perahunya kepada rentenir karena tidak sanggup membayar hutangnya,” ungkap Kodir serius.
Kegembiraan para nelayan Kenjeran karena bisa kembali melaut diiyakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Perak II Surabaya. Prakirawan Supeno Sudiharto mengatakan bahwa cuaca untuk satu minggu ini sangat kondusif, khususnya bagi para nelayan yang ingin melaut. “Kawasan pantai selatan dan selat Madura aman untuk melaut, ketinggian ombak 1-1,5 meter,” jelasnya.
Namun untuk selat Madura hingga Masalembo, dalam keadaan kurang baik untuk melaut, karena ombak bisa setinggi 2-3,5 meter. Mengenai cuaca didarat, hujan akan tetap turun seperti biasanya. Sementara untuk angin arahnya masih stabil, dari barat laut dan barat daya menuju tenggara dan timur laut. Untuk kecepatannya sekitar 40 km/jam.@pras
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D61932558.aa982aa13a47cfcb95fb86232085fd33%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D97060867.aa982aa13a47cfcb95fb86232085fd33%3B)