
LENSAINDONESIA.COM: Pengamat politik Rusia mengatakan Israel adalah sebuah rezim terstruktur yang menerapkan sistem apartheid di wilayah Palestina pendudukan yang kemungkinan besar akan menyebabkan keruntuhannya pada tahun 2020.
Ketua Komite Islam Rusia, Haidar Jemal, meyakini, selain politik apartheid, negeri zionis itu juga mempertahankan hidupnya dengan merampas dan perang.
“Dengan pola hidup seperti itu, Israel akan runtuh pada tahun 2020 atau 72 tahun setelah dideklarasikan oleh David Ben Gurion silam,” tegas Haidar, Kamis (24/01/2013), dilansir Russia Today.
Menurut Jemal, rezim diktator sekuler di negara-negara Arab dan dunia Islam bukan lagi ancaman bagi Israel. “Yang mengancam Israel saat ini adalah komunitas politik Islam,” tegasnya.
Prediksi Haidar juga diamini oleh Dr Paul Rivlin, peneliti senior Timur Tengah dari Tel Aviv University. Menurutnya, pejabat Israel akan melanjutkan rencana untuk membangun 6.500 unit pemukim di wilayah Palestina, meski mendapat penentangan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat internasional.
“Ini akan membentuk sebuah negara tunggal (Palestina), dimana akhirnya hanya dihuni oleh mayoritas non-Yahudi. atau beberapa orang Israel saja jika mereka mau. Pengusiran rakyat Palestina merupakan cara baik unk mengakhiri sebuah negara bernama Israel,” pungkas Rivlin. @rt/mz
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D28956725.d4d4f780e51d458bf0bc24bb0e3094ed%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D45109808.d4d4f780e51d458bf0bc24bb0e3094ed%3B)