
LENSAINDONESIA.COM: Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memberikan sanksi kepada 22 pemain yang tidak memberikan keterangan di dalam memenuhi panggilan untuk mengikuti Pelatihan Tim Nasional (Pelatnas) menjelang kualifikasi Piala Asia 2015.
Keputusan itu dibuat setalah Komdis PSSI melakukan sidang di Kantor PSSI, Senin (21/1/13). Dalam siding itu dihadiri Ketua Komdis, Bernhard Limbong, Wakil Ketua Komdis, Catur Agus Saptono, dan dua anggota Komdis, Zuchli Imran Putra dan H. Imin.
“Pada sidang itu tercapai keputusan untuk memberikan sanksi kepada 22 pemain yang tidak memenuhi pemanggilan memperkuat timnas. Ini merupakan pelanggaran Kode Disiplin PSSI Nomor. 06/PO-PSSI/III/2008 yang tercantum di dalam pasal 78 ayat 1,” ujar anggota Komdis PSSI, Zuchli Imran Putra di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/13).
“Sanksi yang akan diberikan PSSI terhadap 22 pemain itu, berbentuk pelarangan bermain selama 6 bulan (yang berada di bawah yurisdiksi PSSI) dan diwajibkan membayar denda sebesar Rp 100 juta,” lanjutnya.
Menurut Imran, bentuk sanksi itu merupakan keputusan yang telah diambil oleh Komdis yang tercantum dalam Surat Keputusan bernomor 01-23/ KEP/ KD/ Timnas/ I-13 tertanggal 21 Januari 2013.
”Pada intinya, PSSI telah memanggil ke-23 nama tersebut sebanyak dua kali untuk menghadap Komdis tetapi tidak ada respon juga dari mereka. SK mengenai sanksi akan berlaku terhitung sejak diputuskan oleh Komdis,” jelasnya.
Untuk diketahui, 22 pemain itu adalah pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL), dari nama-nama yang dikenai sanksi, tidak tercantum nama Bambang Pamungkas, Egi Melgiansyah dan Aji Saka. Begitu juga mantan pemain klub Persema Malang di Liga Prima, Irfan Bachdim. Sama seperti 22 pemain itu, mereka belum bergabung ke pemusatan latihan nasional di Medan, Sumatera Utara.
Saat ini yang jadi pertanyaan, PSSI itu siapa? Berani-berani memberikan sanksi kepada 22 pemain ISL. Sudah diketahui, para pemain ISL itu hanya mengikuti aturan yang diberikan oleh klub-klubnya. Dan para klub-klub itu hanya mau melepas jika timnas di bentuk oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), karena para klub ISL hanya mau mengikuti aturan yang dibentuk oleh PSSI KLB Ancol yang dipimpin La Nyalla Mattalitti.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D24911311.78c588a0851dac3f9e93e25f8f36ff46%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D42568454.78c588a0851dac3f9e93e25f8f36ff46%3B)