Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu mengakui, fasilitas umum untuk Mandi Cuci dan Kakus (MCK) para Korban Banjir Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur masih kurang. Masih banyak pengungsi yang buang air di rumah warga yang tidak tergenang air banjir dan juga di masjid terdekat.
“Ada dua toilet dari Dinas Kesehatan, tapi kan banjir tidak hanya di Kampung Melayu saja,” ujarnya.
Bambang mengatakan, saat ini warga juga memerlukan perlengkapan kebersihan untuk membersihkan rumahnya. Karena menurutnya, saat ini banjir sudah surut dan banyak warga yang mulai membersihkan rumahnya.
“Alat-alat kebersihan seperti pendorong air dari karet, karbol, sapu,” katanya.
Di tempat terpisah, Deni (40), Pengungsi banjir Kampung Pulo mengaku, harus buang air kecil dan besar di komplek pertokoan Jatinegara. Menurut dia hal itu disebabkan tidak adanya fasilitas umum untuk buang air besar dan kecil.
Deni menambahkan harus mengeluarkan uang dua ribu rupiah untuk sekali masuk toilet umum. Sehari dia mandi dua kali dan terpaksa menahan buang air untuk penghematan.
“Kan lumayan mahal, apalagi sekarang saya tidak kerja karena banjir,” katanya.
Deni mengatakan, jika malam hari, dirinya sering buang air besar di depan pintu rumah warga yang terendam banjir. Pasalnya, malam hari tidak ada fasilitas umum untuk buang air besar dan kecil di lokasi pengungsian.
Karena itu, ia memilih mengungsikan istri dan ketiga anaknya ke Sukabumi. Menurutnya, kondisi di pengungsian tidak memadai.@endang
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D46323167.20163261a57f233b36d9881d4233fa97%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D71702869.20163261a57f233b36d9881d4233fa97%3B)