
LENSAINDONESIA.COM: Beda pandangan dalam tubuh PKS (Partai Keadilan Sosial) soal setuju dan tidak pemerintahan SBY menaikkan BBM, semakin menguat. Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sosial (PKS), Mohamad Sohibul Iman menanggapi sikap Menteri Komunikasi dan
Informatika, Tifatul Sembiring minta partai (PKS) mendukung BBM naik, adalah sikap pribadi sebagai menteri.
“Intinya kan sikap fraksi (Fraksi PKS di DPR RI, red) belum final. Kan masih dalam proses pembahasan. Sikap akhir PKS belum disampaikan, masih wajar Pak Tifatul Sembiring berbeda pendapat. Bagi DPP wajar saja,” kata Sohibul Iman saat dihubungi LICOM di Jakarta, Kamis (06/06/2013).
Baca juga: REPDEM pastikan kenaikan BBM buat rakyat makin menderita dan Menteri PKS mundur, dong! PAN pilih serahkan SBY soal keputusan koalisi
Seperti diketahui, sikap keras para elit PKS menolak BBM naik itu, bahkan ditampakkan dalam bentuk eksyen di masyarakat. Seperti pemasangan spanduk, misalnya. Praktis, mengundang reaksi tidak hanya dari para elit Partai Demokrat. Tapi juga dari partai-partai anggota Setgab (sekretariat gabungan). Pasalnya, PKS sebagai partai koalisi pemerintahan SBY –representasi Partai Demokrat– seharusnya mendukung kebijakan yang rencananya akan diambil pemerintah, BBM naik. Bukan sebaliknya, “memotong”.
Faktanya, semua partai anggota Setgab, seperti Golkar, PKB, PAN, misalnya, jauh-jauh hari bersikap mendukung BBM naik. Akibat sikap bersebarangan yang ditunjukkan elit PKS lewat pernyataan-pernyataan keras ke publik, sampai-sampai juga mengundang reaksi keras dari elit politik Demokrat. Di antaranya, ada yang mendesak PKS agar menarik ketiga menterinya.
Selanjutnya, Majelis Suro Sohibul Imam belum bisa memberi kepastian ke mana arah partainya nanti untuk kebijakan BBM ini. Bahkan, dia ditanya alasan kenapa PKS belum final terkait kebijakan Presiden SBY menaikkan BBM, menjawabnya dengan kalimat rada diplomatis. Begitu pula soal apakah PKS bisa berubah sikap untuk mendukung BBM naik?
“Saya ingin jelaskan, putusan badan pekerja Majelis Syuro bahwa keputusan terkait BBM akan disampaikan pada waktunya. Itu nanti pas akhir,” tandas Sohibul.
Menurut politisi PKS ini, dalam rapat Badan Pekerja Majelis syuro pada Rabu kemarin, PKS saal BBM ini akan diputuskan bersama logika publik. Karena, ada yang mengartikan logika publik itu bahwa masyarakat menolak. “Tapi, ada juga yang mengartikan tidak peduli harga BBM naik yang penting menerima atau dapat BLSM (kompensasi).”
Seperti diberitakan LICOM, Tifatul mengaku Ketua Majelis Syuro, Hilmi Aminuddin sudah menyetujui harapannya itu. Bahkan, Hilmi mendukung langkah pemerintah menaikkan harga BBM. “Saya sudah bicara dengan Ustad Hilmi Aminuddin. Beliau sudah menyatakan persetujuannya tentang kebijakan yang akan diambil oleh SBY. Jadi di luar pertemuan itu sudah ada pertemuan antara Ustaz Hilmi dengan Presiden SBY,” kata Tifatul.
Berkembangnya kesan di publik terjadi pecah visi di tubuh PKS ini, praktis ada yang percaya dan tidak. Malah, ada yang berspekulasi hanya trik PKS
terkait memulihkan pencitraan yang belakangan “diobrak-abrik” kasus impor daging sapi. @endang
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D30067626.1a93eb5d6fa335d9c2542c555fe36057%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D99828089.1a93eb5d6fa335d9c2542c555fe36057%3B)