Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Penertiban lahan perumahan Taman Pulo Gebang berlangsung ricuh

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Penertiban terhadap lahan Fasum-fasos yang di duduki oleh puluhan KK di dalam perumahan Taman Pulo Gebang, Jl Raya Bekasi, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur berlangsung ricuh.

Penertiban tersebut, sehubungan dengan Surat Permohonan dari Dana Pensiunan Mandiri Tiga Nomor 22/DPBMT/INV/2013 perihal permohonan pengosongan lahan.

Baca juga: Ratusan Warga Bersihkan Kali Cakung Lama dan Tidak Semua Penertiban Kios di Stasiun Kereta Api Berakhir Ricuh

Kedatangan iring-iringan kendaraan Satpol PP menuju lokasi penertiban di Jl Gebang Mas, RW 13 Kelurahan Cakungtimur, sempat di timpuki oleh warga. Bahkan, warga sempat menutup Jl Raya Bekasi selama sepuluh menit dengan membakar ban di tengah jalan.

Setelah kedatangan aparat kepolisian sekitar pukul 05.00 WIB, aparat gabungan dari Satpol dan petugas kepolisian kemudian merangsek masuk ke dalam perumahan melalui Jl Taman Pulo Gebang. Saat merangsek menuju lokasi, gabungan aparat Kepolisian dan Satpol PP pun harus melalui rintangan memblokade ban yang dibakar warga serta sebuah truk dengan nomor polisi B 09150 SY yang di parkir melintang di Jl Taman Pulo Gebang. Selain itu, kepolisian juga menerjunkan 1 mobil water canon.

Untuk membubarkan warga yang sempat terkonsentarasi saat aparat gabungan merangsek ke Jl Gebang Mas, Polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa.

Menurut pengakuan seorang warga, Syamsudin (47), mereka selama ini mulai menggarap di lahan tersebut sejak tahun 2004. “Kalau menurut gambar yang ada sebetulnya bukan disini masuk fasos dan fasum,” gerutunya.

Syamsudin mengatakan, lahan yang kini ditempati oleh 40 KK sekitar 200 jiwa tersebut kini masih dalam sengketa antara H Salam Gani dengan pihak Dana Pensiun Mandiri. Sebelum adanya pembongkaran warga tidak pernah mendapat sosialisasi.

“Sebelum ini tidak pernah ada sosialisasi, kita pun tahu ada pembongkaran karena sudah ada bocoran info kemarin sore jam 15.00 WIB. Warga sejak semalam sudah bersiap untuk bertahan, karena memang kita juga belum ada negosiasinya,” tukasnya.

Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Syahdonan, membantah bila pihaknya sebelum ini tidak melakukan sosialisasi. Bahkan sudah berkali-kali warga di undang untuk berdialog mencari solusi yang terbaik.

“Kita bahkan sudah mengajak dialog, tapi tetap tidak diindahkan. Oleh karena itu, kita berikan surat peringatan sebanyak tiga kali dan yang terakhir kita kirim tanggal 25 April 2013 lalu,” kata Syahdonan pada LICOM di Lokasi penertiban.

Dia mengatakan, di lahan seluas 3000 meter yang kebanyakan di duduki oleh pengumpul barang bekas (Pemulung), peruntukannya merupakan lahan Fasos dan Fasum yang diserahkan oleh Yayasan Dana Pensiun Mandiri Tiga kepada Pemda DKI Jakarta.

“Ini merupakan bagian dari penataan kota Administrasi Jakarta Timur. Ke depan kita berencana akan membangun taman di lokasi ini,” jelas Syahdonan.

Dalam penertiban kali ini, kata Syahdonan, pihaknya melibatkan 1002 personil dengan rincian, 650 orang petugas Satpol yang dibantu 307 personil TNI dan Polri serta 45 orang dari Instansi lain.

“Awalnya ada upaya dari warga untuk menahan dengan membakar ban dan kita di timpuki. Tapi setelah itu dengan di bantu pihak kepolisian akhirnya warga mengerti dan rela bangunannya di tertibakan,” pungkasnya.@winarko

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles