Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Sosialisasi program TKI di Cirebon ‘ngebon’ Wayang Suket-nya Slamet Gundono

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui Pagelaran Seni Tradisional dan
Sosialisasi Program Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia, menampilkan “Wayang Suket” dalang Slamet Gundono, di Cirebon,
Sabtu (01/06/13) yang bertempat di lapangan Astana langgar

M. Jumhur Hidayat Kepala BNP2TKI, di Desa Astana Langgar Kecamatan Losari, didampingi Diana Anwar komisi IX DPR-RI, mengatakan, bahwa permasalahan TKI/TKW di luar negeri saat ini menurun. “Ini berkat kerja keras DPR-RI pemerintah pusat hingga Pemerintah Daerah,” katanya.

Baca juga: Dianggap mengekang hak, 3 TKW gugat UU Perlindungan TKI dan Atasi geng motor, Kapolres Cirebon Kota perintahkan 'tembak di tempat'

Seperti halnya tahun 2010, ada 60 ribu masalah TKI/TKW di luar negeri. Di antaranya, ada bentuk kekerasan, pemerkosaan dan lainnya. “Namun, tahun 2012 menurun 20 persen dari 60 ribu masalah menjadi 40 ribu. Ini berkat kinerja BNP2TKI yang didukung penuh pemerintah,” tuturnya.

Untuk tahun sekarang, diungkapkan Jumhur, bahwa melalui sistem online, masyarakat yang mau bekerja ke luar negeri tidak harus ke Jakarta.
Tapi, cukup di daerah masing-masing. Dulu, para TKW maupun TKI dibawa langsung ke Jakarta. Namun melalui media online, para TKI tidak
bisa dibawa langsung. Pasalnya, BNP2TKI sudah tersebar di 438 kota dan Kabupaten di Indonesia.

“Sehingga bagi masyarakat yang ingin bekerja ke Luar negeri cukup datang ke Depnakertrans. Insya Allah BNP2TKI akan membangun kantor di seluruh kota dan kabupaten, untuk mempermudah bagi para calon TKI di daerah masing-masing,” tandasnya.

Sosialisasi program Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia melalui penampilkan “Wayang Suket” dalang Slamet Gundono ini, diakui Diana Anwar, sangat tepat. Di sisi lain, DPR-RI meminta kepada Pemerintah Pusat menganggarkan untuk kepentingan perlindungan dan keselamatan para TKI di Luar Negeri.

“Memang, anggaran dipangkas 28 masalah. Karena itu, juga hasil kesepakatan dari DPR-RI beserta Pemerintah, untuk ke depan Insya Allah tidak ada lagi pemotongan anggaran,” tutur anggota Komisi IX DPR RI ini.

Sementara itu, janji manis diungkapkan BNP2TKI. Kini, masalah menimpa keluarga Hanipah (43) Blok Astana Langar Blik Dukuh Lor Rt. 02/05,
Desa Astana Langgar Kecamatan Losari. Juga, Kaerah (27) yang berangkat ke Negeri jiran hampir 2,4 tahun, sampai saat ini belum ada kabar
beritanya. Hubungan dengan keluarga juga semenjak berangkat hingga sekarang tidak ada sama sekali.

“Saya ingin mengetahui kabar keponakan saya, Kaerah, mempunyai dua anak yang masih duduk di bangku sekolah, Ari (15) kelas 2 SMP, Nela (13)
masih duduk di SD. Ini tanggung jawab keluarga kami,” ungkapnya.

“Kami, mengadu kemana, mungkin dengan adanya sosialisasi BNP2TKI bisa memberikan jalan untuk kaerah,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Friska Andini (17) siswa SMK Darul Falah,  Rindi Anisa (13), Ayu Yuliana (15) tinggal di blok dukuh Desa Astana langgar dan
masih duduk di bangku SMP 1 Losari. “Saya bekerja hanya di dalam negeri saja, agar lebih dekat dengan keluarga. Memang, bekerja di luar negeri penghasilan besar. Tetapi tidak menjamin untuk keamanan dan keselamatan,” tuturnya singkat.@ Moch Mansur

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles