
LENSAINDONESIA.COM: Sikap pemerintahan daerah Cianjur dalam apresiasi Usaha kecil menengah dianggap lamban. Pasalnya, batik saat ini sudah men jadi tren pasar dan ada 23 UKM yang berpromosi ditingkat Provinsi hingga nasional.
Penggiat batik dan pembina UKM Cianjur, Dian Wisdianawati, mengaku heran kenapa di saat dunia usaha kecil menengah sedang beranjak naik, Pemda Cianjur dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jabar justru lalai dengan pendampingan masyarakat.
Baca juga: Menkop dan UKM 'buta' pertumbuhan industri batik Cianjur dan Resmikan batik Cianjur, Syarif Hasan kecewa pejabat Cianjur tidak hadir
“Kami yang swadaya masyarakat saja mau mengangkat kearifan lokal batik Cianjur. Tapi kenapa Pemda justru tidak hadir ketika masyarakat butuh dukungan,” ujar Dian di Gedung DPRD Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (1/6/13).
Dian pun melanjutkan, dukungan pemerintah bukan saja dengan uang. Menurutnya, dukungan bisa saja melalui regulasi dan mengangkat barang lokal menjadi pasar nasional.
“Kami kadang tidak butuh dukungan dana. Cukup memakai baju batik Cianjur itu sudah cukup buat kami senang,” tandasnya.
Seperti diketahui, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM), Syarif Hasan menghadiri acara pelestarian Batik Cianjur. Diharapkan, pelestarian batik Cianjur akan menjadikan batik Cianjur sebagai ikon kota Cianjur. Hadir dalam kesempatan ini artis Inggrid Kansil, Elma Theana dan motivator Dian Wisdianawati. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sebagai bentuk kerjasama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) wilayah Cianjur.
Sayang, acara pelestarian ini justru berakhir dengan kekecewaan Kemenkop-UKM. Pasalnya, Pemda dan DPRD Cianjur tidak menghadiri acara tersebut.@priokustiadi
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D35136510.960f5f6cd681b800b40d700355f7a04f%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D15480410.960f5f6cd681b800b40d700355f7a04f%3B)