Hore! harga stabil, panen bawang merah di Sumenep melimpah

LENSAINDONESIA.COM: Pamen bawang merah di Kabupaten Sumenep, Madura melimpah ruah. Hasil penen tahun ini merupakan berkah bagi para petani, sebab saat penen raya, harga bawang merah di pasaran stabil.

Ali Makki (37) petani bawang merah asal Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep, Madura mengaku banyak mendapatkan untung. “Saya bersyukur sekali atas panen bawang kali ini,” ucap Makki, Senin (27/05/2013).

Baca juga: Produksi padi di Sumenep turun akibat cuaca ekstrim dan Pasca panen padi, petani Sumenep resahkan hujan dan mendung

Dari hasil panen itu, dia memegang uang sebesar Rp 60.000.000 juta. Kata Makki, harga bawang merah di pasaran berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan panen bawang merah yang baru ia lakukan mencapai 2 ribu kilo.

“Banyaknya bawang itu diimbangi dengan kualitas, hingga bawang saya laku jual Rp 30 ribu per kilogram,” akunya.

Makki menuturkan, di desa itu tak hanya dia yang sedang menikmati hasil cocok tanam bawang merah. Tapi banyak warga lain merasakan hal sama. Bahkan ada yang melebihi Makki keuntungan yang didapat. “Bahkan ada yang untung seratus juta Mas,” ujarnya.

Kali ini, Makki mengaku sudah mulai bercocok tanam bawang merah lagi, dengan harapan mendapatkan hasil yang sama. “Semoga ke depan harga tidak berubah,” harapnya. Sebab jika harga berubah, maka banyak petani yang akan merugi.

Pasalnya, warga berbondong-bondong menanam bawang merah. Padahal sebelumnya warga lebih memilih menanam tembakau dengan jumlah cukup banyak. Selain karena harga cukup menggiurkan, perawatan pun lebih ringan daripada menanam tembakau.

“Karena petani tembakau banyak yang rugi akibat harga anjlok, mereka coba tanam tanaman jenis lain ini,” ucap Makki. Memang warga masih ada warga yang tanam tembakau, tapi dalam jumlah yang relatif kecil. “Termasuk saya,” pungkasnya tersenyum.@rhahmatullah