
LENSAINDONESIA.COM: Popularitas Presiden Prancis Francois Hollande dikabarkan naik tipis, setelah merosot hingga rekor terendah pada bulan April lalu. Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada hari Minggu (26/05/13) menyebutkan ini sebagai sebuah sinyal positif yang jarang terjadi setelah tahun pertama pemerintahan Hollande.
“Persentase dukungan terhadap Hollande naik 4 poin menjadi 29 persen pada bulan Mei,” beber lembaga jajak pendapat IFOP dalam laporan mingguannya.
Baca juga: Perancis tarik mundur pasukannya di Mali, was-was tambang uranium diserang dan Roket Rusia luncurkan satelit telekomunikasi Perancis
Menurut lembaga ini, hasil jajak mempersepsikan meningkatnya dukungan di kalangan pemilih Partai Sosialis sendiri, para pensiunan, pekerja eksekutif dan perempuan.
Selama setahun pemerintahannya, Hollande telah melakukan dua reformasi besar. Ia melonggarkan hukum perburuhan dan memungkinkan pernikahan sesama jenis, sejak menjabat Mei lalu. Pemimpin sosialis ini juga memerintahkan operasi militer di Mali untuk membantu menggulingkan pejuang Islam.
Namun, meningkatnya angka pengangguran hingga di atas 10 persen, mandegnya pertumbuhan ekonomi dan tekanan untuk mengurangi defisit telah mengganggu pemerintahannya. Kebijakannya menyetujui pernikahan sesama jenis juga telah memicu protes dan amarah masyarakat Prancis. Warga Perancis yang didominasi penganut Katolik turun ke jalanan untuk menentang kebijakan itu.
Nilai popularitas Hollande bahkan dikabarkan mencapai titik terburuk dari hampir semua presiden sebelumnya. Kebijakan-kebijakannya direspons negatif oleh kalangan bisnis, pemilik toko dan pemilih sayap kanan.@fahmi/rtr
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D88431037.51df4716bc90e2175ca09385a915d6b6%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D66499496.51df4716bc90e2175ca09385a915d6b6%3B)