
LENSAINDONESIA.COM: Bendahara umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Abdurrahman tampaknya melirik adanya manuver politik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap partainya.
Mahfudz menilai dari seringnya pemberitaan negatif tentang PKS. Menurutnya, tindakan ini dalam rangka menghancurkan elektabilitas partainya menjelang Pilpres 2014. Spekluasi ini semakin kuat setelah seringnya pemeriksaan penyidik selalu menanyakan pertanyaan yang sama.
Baca juga: Jadi tersangka banyak kasus, KPK cuma cekal Rusli Zainal dan Rumah sudah digeledah KPK, Walikota Bandung masih berstatus saksi
“Pertanyaanya cuma mengulang-mengulang kok,” sindir Mahfudz Abdurrahman setelah menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Senin, (20/05/2013).
Ia berspekluasi karena pertanyaan Penyidik KPK pertanyan terus berulang sejak dirinya diperiksa. Alhasil, Mahfud hanya mejawan serba tidak ada dan tidak tahu.
“Saya ditanya soal keuangan, saya bilang ga ada. Saya ditanyain ada uang ga ke bendahara, saya bilang gak ada,” tegas Mahfudz santai.
Selain ditanya Penyidik dengan dijawab tidak ada, Mahfudz juga menjawab pertanya wartawan dengan jawaban sama, yaitu tidak ada dan tidak
tahu.
“Soal yang dua triliun? Ga ada. Aliran dana? Ga ada, ga ada, dipastikan ga ada. Pak katanya ada aliran dana dari Fathanah? Ga ada, ga ada. Udah ya, udah saya jawab,” kata Mahfudz yang coba menembus kerumunan wartawan.@aligarut1
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D49427923.4b6e67798793f39e9a45b9fb9223daf2%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D67152702.4b6e67798793f39e9a45b9fb9223daf2%3B)