Komisi IX: Yang penting bukan libur, tapi kesejahteraan buruh!

LENSAINDONESIA.COM: Ketua Komisi IX DPR-RI, Ribka Tjiptaning mengomentari keputusan presiden untuk menjadikan 1 Mei sebagai Hari Libur Buruh. Menurutnya, kebutuhan buruh saat ini bukanlah sekedar mendapatkan hari libur, melainkan buruh membutuhkan kesejahteraan dan keberlangsungan kerja.

“Yang dibutuhkan buruh sebenarnya bukan hari libur nasional, melainkan buruh membutuhkan kesejahteraan upah, mendapatkan Jaminan sosial, mendapatkan perlindungan kerja, kesehatan dan kebebasan untuk berserikat tanpa kriminalisasi,” ujar Ribka kepada LICOM, Rabu (01/05/2013).

Baca juga: May Day? Lalu lintas Jakarta Timur aman-aman saja dan May Day, Astakira Pembaharuan didirikan di Jawa Barat

Hal ini, Ribka menambahkan, jauh lebih penting adalah buruh dan masyarakat membutuhkan kepastian lapangan kerja dan keberlangsungan kerja. Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan ini, pemerintah belum memenuhi keinginan buruh sehingga aduan yang disampaikan buruh hingga sekarang masih sama. Tidak sedikit laporan ketenagakerjaan masih diterima oleh Komisi IX DPR RI dan jumlahnya pun masih puluhan ribu.

Lebih lanjut kata Ribka, hasil pertemuan serikat pekerja dengan pemerintah yang menetapkan 1 mei sebagai hari libur bukanlah sesuatu yang istimewa. Pasalnya, Hari Libur Buruh terjadi pada zaman pemerintahan Soekarno.

“Karena sebenarnya Pada era pemerintahan Soekarno, tanggal 1 Mei adalah hari yang diperingati secara nasional dan disahkan menjadi hari libur nasional melalui UU No.1 Tahun 1951,” urainya.

Hal tersebut, Rika juga menilai, tidak terlalu penting hari libur jika sengsara di hari-hari berikutnya, apalagi pemerintah mau menaikkan harga bbm. “Jangan-Jangan ini bentuk suap kepada Buruh agar tidak menolak kenaikan harga BBM,” tutupnya. @yuanto