
BANGLIKODAK: Wow! Menyaksikan kolaborasi musik I Wayan Balawan dan Sigit Arditya kali ini, tak bisa tidak, kata ini harus terlontar. Tampil dalam acara Salihara Jazz Buzz 2013, Sabtu (12/01/13) malam, Balawan-Didiet sungguh memesona penonton. Mereka mengusung tema ‘Minimum for Maximum: Music from Guitar & Violin’.
Balawan, gitaris jazz asal Bali yang kerap memainkan gitar berleher dua, dan mengembangkan teknik sentuh delapan jari (8 fingers tap). Ia tercatat sebagai salahsatu gitaris tercepat di Asia. Pecinta Jazz menjulukinya ‘The Magic Fingers’. Konsep musiknya memadukan jazz dengan gamelan Bali, daerah asalnya.
Didiet, pebiola muda dengan segudang prestasi. Alumni UNJ ini berkiprah di pentas nasional dan internasional sejak di bangku SD. Usia 11 tahun, ia sudah tampil di Asian Song Festival di Bali (1995). Ia juga diundang tampil di berbagai even mancanegara. Bersama band-nya, Kulkul, Didiet mengusung musik tradisional Bali yang digabungkan dengan fusion.
Selain kolaborasi yang memadukan konsep musik modern dan tradisional, Balawan-Didiet juga memadukan konsep bermusik dan berteater. Dalam salahsatu lagu yang dibawakan, panggung ditata seperti sebuah ruang tamu yang lazim di rumah-rumah orang Indonesia, ada dipan, keranjang bayi hingga lemari. Balawan menampilkan pesan, bagaimana seorang musisi juga tetap harus berperan sebagai ayah dan suami. Lengkap dengan bunyi-bunyian yang menunjukkan suasana rumah, suara bayi, dan lain-lain.
Pertunjukan Balawan-Didiet sukses mengemas sebuah pertunjukan yang lengkap. Musikalitas yang tak diragukan, tata suara, tata cahaya dan panggung tak cuma sekedar pelengkap namun bagian yang tak terpisahkan dari pesan pertunjukan itu. Mereka asyik bermain pesan dengan simbol dan suara. “Sekali lagi, Gue harus bilang, wow!”@anksrachman
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D75520454.df47c108f3bac57ab132542d1c254b2f%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D98413319.df47c108f3bac57ab132542d1c254b2f%3B)