LENSAINDONESIA.COM: Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) membantah keras pernyataan Panglima Tentara Timor Leste Mayor Jenderal Lere Anan Timur yang menuding Ketua Umum GRIB yaitu Rosalia Marshal (Hercules) sebagai orang yang hendak mengintervensi negara Timor Leste.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat Indonesia Baru (DPP GRIB) H Ghazaly Ama La Nora dalam keterangan pers kepada LICOM, hari ini (Minggu, 13/1/2013).
“Kami juga membantah keras tudingan Jenderal Lere yang menyebut Hercules membawa senjata ketika memasuki wilayah Timor Leste,” sambung Ghazaly.
Sebagai organisasi yang menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia, tambahnya, GRIB dengan tegas mengutuk tudingan tak berdasar itu.
“Bagi kami, pernyataan Jenderal Lere, sangat tendensius karena Hercules begitu dibanggakan oleh sebagian warga Timor Leste dan juga mayoritas warga eks Timor Timur yang ada di Indonesia,” tambahnya.
Pernyataan Jenderal Lere yang menghalangi warga pro integrasi kembali ke Timor Leste mencerminkan sikap militer yang tidak mendukung persatuan nasional seperti yang diharapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Sebagai organisasi dalam negara hukum Indonesia, kami sepenuhnya mengakui Timor Leste sebagai sebuah negara. Namun, pernyataan Jenderal Lere justru sebaliknya seakan tidak menghargai Kedaulatan Indonesia karena menuding seorang Hercules yang asli kelahiran Timor Leste hendak mengintervensi politik Timor Leste,” imbuhnya. @ari
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D63216593.df47c108f3bac57ab132542d1c254b2f%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D15583887.df47c108f3bac57ab132542d1c254b2f%3B)