
LENSAINDONESIA.COM: Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi mengatakan bahwa senjata kimia yang digunakan oleh pemberontak di kota Suriah utara diduga bantuan dari Turki. Kantor berita SANA melaporkan tudingan itu pada Sabtu (27/4/2013), ketika para pejabat Turki enggan menanggapinya.
Pernyataan itu bahkan dilontarkan al Zoubi selama kunjungannya ke Moskow. Dia juga mengatakan rudal yang menghajar utara kota Khan al-Assal di provinsi Aleppo diluncurkan dari tempat yang dikuasai pemberontak, yang tidak jauh dari perbatasan Turki.
Baca juga: Putin: Rusia kini tak sama era Stalin, kamerad! dan Israel sadap jet siluman drone di pantai Haifa
Ditambahkan pula, pemerintah Suriah mengambil inisiatif untuk meminta penyelidikan atas insiden tersebut. Ia mengulangi dukungan Suriah untuk memdukung ahli Rusia menyelidiki penggunaan senjata kimia di sejumlah kota.
Mengomentari tuduhan Barat baru tentang penggunaan senjata kimia oleh tentara Suriah di daerah lain, al Zoubi mengatakan “tuduhan AS-Inggris dan Barat pada umumnya tidak memiliki kredibilitas”. Dia menegaskan bertanggungjawab langsung atas apa yang terjadi di sisi barat Khan al-Assal.
Sebaliknya, Gedung Putih menuding rezim Suriah yang justru telah menggunakan senjata kimia. Kkomunitas intelijen AS, dimana CIA termasuk di dalamnya, telah mennjadi rujukan Gedung Putih menilai situasi di Suriah, termasuk penyebaran senjata kimia yang mengkhawatirkan. CIA telah memperkirakan adanya gas sarin yang digunakan dalam bentrok di Suriah belakangan ini. (rez)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D20364950.0eb0cfe326c4840ca730cb19b06e7c43%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D66372578.0eb0cfe326c4840ca730cb19b06e7c43%3B)