Perjuangan mulai buntu, pegiat Pejuang HAM cari alternatif

LENSAINDONESIA.COM: Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) bersama Jaringan Relawan Kemanusiaan (JRK), IKOHI, dan Kontras melakukan sharing ide dan gagasan untuk mencari alternatif kegiatan perjuangan.

Hal ini disampaikan oleh Suciwati, Koordinator Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kepada wartawan dalam diskusi yang bertajuk ‘PAYUNG HITAM: Dengan Kamisan Kami Melawan’ di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta Pusat.

Baca juga: Kemenkumham Janji Biayai Pengobatan Korban Kasus Lapas Cebongan dan Kontras: Tindakan penyerangan Lapas Cebongan di luar batas kemanusiaan

“JSKK sebagai paguyuban korban/keluarga korban pelanggaran HAM mengadakan sharing dengan JRK, Ikohi dan Kontras untuk sharing mencari alternatif kegiatan dalam perjuangan,” ujar Suciwati, Kamis (25/04/2013).

Lebih lanjut, Suciwati menjelaskan, telah disepakati bersama, untuk mengadakan suatu kegiatan dalam perjuangan untuk mengungkap fakta kebenaran, mencari keadilan dan melawan lupa.

“Kegiatan itu berupa ‘Aksi Diam’ dan damai dilakukan sekali dalam seminggu menjadi pilihan bersama,” terangnya.

Hal ini, Suciwati menilai, dengan mengumpulkan seluru elemen masyarakat, korban, aktivis dan mahasiswa aksi kamisan ini untuk mendorong penyelesaian persoalan kasus HAM.

“Ini bertujuan untuk mendorong pemerintahan RI untuk menuntaskan pelbagai kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia,” imbuhnya.

Suciwati menegaskan, Aksi kamisan ke-300 ini menjadi momentum para korban untuk kembali mengingatkan kepada pemerintah bahwa mereka telah abai terhadap kewajibanya. Hal ini penting untuk menyampaikan rangkaian desakan ini kepada khalayak publik, korban penlanggaran HAM, masyarakat sipil, buruh, kaum tani, mahasiswa dan aktivis HAM agar gerakan menuntut tanggung jawab negara ini semakin meluas dan memiliki daya dorong. @yuanto