Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Wakil Sekjen Partai PDIP Ahmad Basarah mengatakan,delegasi DPP PDIP yang terdiri dari Mayjen Pol Purn Sidarto Danusubroto, Letjen Pol Purn. Muhammad Nurdin, Mayjen TNI Purn Tri Tamtomo, Mayjen TNI Purn Adang Ruchiatna dan Wasekjen Ahmad Basarah telah datang menemui dan diterima Panglima TNI, KASAD, Kasum TNI, Kadispen TNI dan beberapa pejabat teras lainnya.
Baca juga: Politisi Eva Kusumah kampanye 2014, siapkan dana pribadi Rp 1 M dan Marzuki Alie: Kasus penyerangan TNI tidak berdiri sendiri
“Untuk menyampaikan nota protes Ketua Umum DPP PDI Perjuangan atas insiden penyerangan yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI AD terhadap satgas dan staf partai di halaman gedung kantor DPP PDIP jl Lenteng Agung 99 Jaksel pada pagi hari ini pkl 8.30-9.30 Wib di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,” ujarnya Ahmad basarah kepada Wartawan,Jakarta,Kamis (25/04/2013).
Menurut Politikus Partai PDIP ini, nota protes tersebut disampaikan karena tindakan oknum-oknum TNI AD itu telah melanggar jurisdiksi partai dan mengganggu kewibawaan partai. Oleh karena itu, DPP PDI Perjuangan meminta kepada Pimpinan TNI untukk mengambil sikap tegas sesuai hukum yang berlaku atas tindakan oknum-oknum TNI AD tersebut.
“Selain itu, sikap protes tersebut kami lakukan juga sebagai salah bentuk koreksi terhada pembinaan personil di jajaran TNI dan hal itu kami lakukan juga karena rasa cinta kami terhadap insititusi TNI yang harus kita jaga bersama kewibawaannya di mata masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengatakan baik dalam maupun luar negeri, dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI menyatakan menerima nota protes dari PDI Perjuangan dan akan meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap personil TNI.
“KASAD Pramono Eddy menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang melibatkan anak buahnya tersebut dan menyatakan bahwa ke sepuluh oknum TNI AD yang terlibat aksi kekerasan di kantor DPP PDI Perjuangan sudah di tahan, dan lima diantaranya akan dilakukan proses hukum di peradilan militer karena terindikasi melakukan tindak pidana,” tambahnya.
“Dia juga mengaku heran, karena sebagai mantan ajudan Presiden Megawati mestinya para oknum TNI dari Yon Zikon 13 itu tahu bahwa tempat itu adalah kantor DPP PDI Perjuangan,” ujar Pramono Eddy melengkapi penjelasannya.tutupnya@endang
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D72226313.680bb67e8fb0931eb12b8465914edaaf%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D12785410.680bb67e8fb0931eb12b8465914edaaf%3B)