
LENSAINDONESIA.COM: Sudah saatnya Menteri BUMN sebagai “principal” mempertimbangkan mencari pimpinan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang memiliki visi panjang, pengalaman internasional, dan kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan untuk membawa Antam menjadi perusahaan kebanggaan bangsa.
Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Pro Rakyat (LSM Pro Rakyat) Barlian. SE, menyampaikan, meski pun dikenal sebagai perusahaan “pelat merah” yang seharusnya memiliki “privilege” dalam mendapatkan perizinan baik di tingkat pusat maupun daerah, namun PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terlihat “kedodoran” dalam segi perizinan.
Baca juga: BUMN harus malu PT Aneka tambang 'jago kandang' dan Menteri DIS diminta tegur PT KAI 'ngawur' lukai pedagang kecil
“Antam merupakan salah satu perusahaan yang dilaporkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas dugaan penyalahgunaan hutan,” ungkap Barlian, Senin (22/04/2013).
Izin kehutanan perusahaan BUMN tersebut, menurutnya, di dinas kehutanan Jambi hingga saat ini masih bermasalah. Proyek smelter nikel di Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara bahkan menimbulkan masalah tumpang tindih perizinan dengan pemda setempat. “Beberapa contoh diatas menunjukkan bagaimana lemahnya kinerja manajemen Antam di beberapa tahun terakhir ini,” tandasnya.
Sebagai perusahaan BUMN, kata Barlian, dengan potensi cadangan mineral yang besar seharusnya Antam sudah memulai mengepakkan sayap mencari potensi di beberapa negara tetangga. Ekspansi yang akan dilakukan di Myanmar terbilang masih setengah hati.
Sebenarnya banyak peluang yang dapat dimanfaatkan Antam khususnya dalam mengantisipasi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Dengan keunggulan pengalaman, diversifikasi asset, dan sumber daya manusia Antam sudah selayaknya menjadi pemain utama di wilayah asia tenggara.
Melihat fakta-fakta di atas sungguh disayangkan, apabila Antam tidak dapat berkembang menjadi perusahaan kelas dunia. Paling tidak di periode 3-6 tahun ke depan Antam bisa meningkatkan kinerja secara signifikan untuk mencapai misi menjadi perusahaan kelas dunia. CVRD di Brazil hanya membutuhkan 10 tahun sejak privatisasi untuk menjadi perusahaan pertambangan terbesar nomor 2 didunia di bawah BHP Biliton.
“Pimpinan Antam berikutnya perlu mencanangkan misi tersebut. Karena itu, Antam haMenteri BUMN perlu cari pimpinan PT Aneka Tambang ‘tidak kedodoran’rus berhati-hati dalam memilih nakhoda baru di RUPS tanggal 30 April 2013. ,” harapnya. @yuanto
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D58558288.5fe9163d38fe8aea70746bbb4e19c084%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D90395777.5fe9163d38fe8aea70746bbb4e19c084%3B)