Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

DNPI selenggarakan The 3rd Climate Change Education Forum & Expo

Image may be NSFW.
Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) menyelenggarakan 3rd Climate Change Education Forum & Expo dengan tema “Working Together Saving Tomorrow Today” pada tanggal 18-21 April 2013 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.

Menteri Negara Lingkungan Hidup (MenLH), Balthasar Kambuaya, membuka acara ini, ditandai dengan pemukulan gong yang disaksikan oleh Ketua Harian DNPI/ Utusan Khusus Presiden RI Untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar dan Koordinator Divisi Komunikasi, Informasi dan Pendidikan DNPI Amanda Katili Niode.

Baca juga: Indonesia Perlu UU Penanggulangan Perubahan Iklim dan AS Belajar Penanganan Perubahan Iklim di Bogor

Opening Ceremony 3rd Climate Change Education Forum & Expo dihadiri oleh perwakilan dari kedutaan besar negara sahabat, kementerian/lembaga tinggi/lembaga riset negara, lembaga swadaya masyarakat (LSM) baik dalam negeri dan luar negeri, akademisi dan mahasiswa.

Dalam kata sambutannya, MenLH mengapresiasi acara tahunan yang diselenggarakan oleh DNPI ini. Pada tahun ke-3 ini, salah satu upaya pemerintah melalui DNPI adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyebab dan dampak perubahan iklim terhadap kehidupan makhluk hidup di dunia pada umumnya dan khususnya bagi Indonesia.

Adanya kejadian tanah longsor, naiknya permukaan air laut, angin puting beliung, kemarau panjang, dan bencana alam lainnya merupakan tampilan dampak nyata perubahan iklim yang telah merugikan kehidupan masyarakat, baik materil maupun menimbulkan korban jiwa (imateril).

Berbagai dampak perubahan iklim tidak terlepas dari perilaku manusia dalam menjalankan aktifitas pembangunan ekonomi, baik di negara maju maupun negara berkembang. Kebijakan pembangunan yang terintegrasi dengan penanganan dampak perubahan iklim sangat diperlukan, sehingga pembangunan ekonomi dan pelestarian fungsi lingkungan hidup dapat berjalan selaras, serasi dan seimbang.

Manusia Indonesia dari berbagai kalangan harus mengubah paradigma bahwa perubahan iklim bukan merupakan krisis semata, akan tetapi dapat menjadi peluang untuk melakukan pemulihan dan perbaikan lingkungan melalu peningkatan iptek.

Koordinator Divisi Komunikasi, Informasi dan Pendidikan DNPI sekaligus Ketua Panitia, Amanda Katili Niode mengatakan bahwa 3rd Climate Change Education Forum & Expo merupakan acara tahunan yang diadakan oleh DNPI dimana kali ini lebih bervariasi bentuk rangkaian acara yang di tampilkan, serta semakin banyak peserta pameran yang membuka booth dalam acara ini.

Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), Rachmat Witoelar, dalam sambutannya mengatakan acara ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi perubahan iklim di Indonesia secara berkelanjutan dimana informasi yang disampaikan berupa upaya kegiatan yang dilaksanakan untuk program-program penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dan kegiatan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta atau LSM.

Kegiatan ini merupakan sarana tukar menukar informasi dan edukasi. Nilai edukasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami dampak perubahan iklim.

“Menghadapi lingkungan hidup yang berefek pada perubahan iklim, memerlukan kepedulian yang tinggi karena dampaknya sangat destruktif dan perlu usaha yang berkelanjutan,” katanya.

Menurut Raldi Hendro Koestoer yang hadir mewakili kelompok pakar lingkungan mengatakan, acara ini dapat membantu pemerintah dalam sosialisasi dan edukasi program-program pemerintah gunamengantisipasi dampak perubahan iklim.

Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi adanya perubahan iklim yakni dengan menerbitkan Peraturan Presiden (PP) No.61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dan perluasan ‘Green Economy’ melalui Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Dengan RAN-GRK dan MP3EI, adanya keseriusan Pemerintah yang memfokus pada pembangunan yang ramah lingkungan. “Target penurunan emisi hingga tahun 2020 sebesar 0,1536 Gt – 0,4378 GtCO2e,” sebutnya.

Rangkaian kegiatan acara 3rd Climate Change Education Forum & Expo kali ini terdiri dari Pameran Booth Kementerian/Lembaga Tinggi Negara/Lembaga Riset/BUMN/Swasta/LSM, Seminar Regionals Update on Climate Change, Seminar Best Practices Perusahaan, Dialog/Talkshow Interaktif, Schools Field Trip, Demo Kreatifitas Solusi Perubahan Iklim, Games Ramah Lingkungan, Parade Film Pendek Perubahan Iklim & Masa Depan Planet Bumi, Bedah Buku & Film, Pagelaran Musik Bernuansa Alam dan Pameran Foto Perubahan Iklim. Peserta pameran yang ikut serta dalam acara ini, seperti Kementerian Pertanian, LAPAN, BMKG, Pertamina, Panasonic, WWF, GIZ Germany dan BNPB.

Beberapa hasil riset atau produk yang ditampilkan adalah Batik pewarna alami (Clean Batik Initiative), kalkulator karbon DNPI dan sistem informasi satelit peringatan dini/ SADEWA (Satellite Disaster Early Warning System) LAPAN.@rudi purwoko

 

Image may be NSFW.
Clik here to view.
alexa
Image may be NSFW.
Clik here to view.
ComScore
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Quantcast
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Google Analytics NOscript
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
alexa
Image may be NSFW.
Clik here to view.
ComScore
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Quantcast
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles