Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Problem ibu kota semakin kompleks, ternyata berdampak meningkatnya pasien gangguan kejiwaan. Terbukti, Panti Harapan Sentosa 2 Sosial Bina Laras –menangani pasien ganggungan jiwa– di Jakarta Timur, setia bulan meningkat 5 sampai 10 persen.
Andi Muchtar, ketua panti itu, mengakui saat ini jumlah penghuni pantinya meningkat mencapai 582 orang. Lantaran jumlah yang meningkat itu, praktis kondisi panti sampai penuh pasien.
Baca juga: Hotel Santika TMII 'turunkan' karyawan ikut pelihara kebersihan Jaktim dan Diknas janji renovasi total atap SDN Kramat Jati nyaris ambruk
“Trennya semakin bulan meningkat lima sampai 10 persen. Semua ini dampak kerasnya kehidupan ibu kota,” demikian Andi mengakui kepada LICOM, Kamis (18/04/13).
Dari jumlah pasien yang dirawat, 70 persen dari Wilayah DKI Jakarta. Sisanya dari luar Jakarta, seperti Jawa Tengah, Aceh, Lampung, Kalimantan, bahkan Sumantra.
“Jumlah warga Binaan Sosial (WBS) per hari bisa berubah-ubah,” kata Andi.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, perubahan itu karena ada pemulangan ke keluarganya, juga ada yang masuk perawatan.
Untuk penyembuhan pasien, dilibatkan empat dokter Umum dari Rumah Sakit Duren Sawit, Jakarta Timur. Terdiri 2 dokter spesialis Kejiwaan dan 2 psikolog.
Selama menangani pasien selalu saja ada kendala. “Yang merepotkan setelah dianggap baik dan koorpratip (sembuh), keluarga tidak mau menerima. Biasanya alasan takut kambuh,” pungkasnya. @Winarko
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D31134352.46ce84ac04bf90b04b3f22fa0654e992%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D91869800.46ce84ac04bf90b04b3f22fa0654e992%3B)