Pesantren adalah benteng pertahanan bangsa, jadi harus dibela

LENSAINDONESIA.COM: Komunitas alumni-alumni pondok pesantren menyayangkan kejadian penyerangan yang dilakukan ormas keagamaan terhadap Pondok Pesantren Al Idrisiyyah Cisayong Tasikmalaya.

Azhar Arsyad, alumni Pesantren DDI Sulsel yang juga Sekjen PB DDI mengungkapkan, bangsa Indonesia kuat karena keberadaan pondok pesantren. Dan sebagai santri harus menjaga nama baik pesantren dari stigma buruk yang sengaja dilekatkan.

Baca juga: PKB Akhirnya Mantap Usung Khofifah Sebagai Cagub Dalam Pilgub Jatim dan Soal Warga NU Dukung AU, Tak Ada Kaitan dengan Gus Dur

Hal senada juga muncul dari A. Marbawi S, Katon, peneliti SMRC yang juga jebolan Pesantren Gontor. “Pesantren adalah benteng pertahanan bangsa kita yang harus kita bela, kapan dan dimanapun, kita prihatin dengan kejadian di Tasikmalaya kemarin,” imbuhnya.

Suara prihatin juga muncul dari Dr. Firdaus, Ketua Ikatan Alumni Pesantren An Nahdlah (IAPAN) Makassar.

“Tugas utama kita sebagai santri adalah membendung stigmatisasi terhadap dunia pesantren ditengah berbagai upaya kelompok yang ingin mengumbar citra buruk pesantren. Kita harus solid,” sambungnya.

Zamroni, alumnus salah satu Pondok Pesantren di NTB yang juga merupakan Ketua Majelis Alumni IPNU NTB turut prihatin. Ia tidak ingin lembaga pesantren dirusak dengan persoalan tidak jelas Zamroni pun meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini.

Dari tempat lain, sebagaimana release yang diterima, alumnus beberapa pondok pesantren pun mengecam kejadian di Tasikmalaya, Musliadi Nasotion alumnus Pondok Pesantren Musthafiyah Sumatra Utara yang juga Sekertaris Pengurus Pusat Abituren Musthafiyah (PP Kamus).

“Kami mendukung sepenuhnya langkah PP IPNU mengecam kejadian ini, dan aparat jangan diam, kaum santri solid,” tambahnya.

Terpisah, alumnus Pondok Pesantren Denanyar Jombang yang juga peneliti Litbang Kemenag RI, Nuruddin mengungkapkan bahwa aparat tidak boleh menoleransi kejadian ini.

“Sudah terlalu banyak yang disumbangkan pesantren terhadap bangsa ini, eksistensinya harus kita jaga,” tegasnya. @ari