LENSAINDONESIA.COM: Soal permasalahan kelulusan siswa-siswi SMP di Surabaya, ternyata sekolahan tempat dimana siswa tersebut menempuh pendidikan, akan dapat mempengaruhi kelulusan seorang siswa. Karena dari Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) memberikan tiga aturan atau syarat siswa/siswi lulus sekolah.
Tiga syarat yang harus dipenuhi oleh siswa tersebut adalah harus lulus semua mata pelajaran, yang kedua, jika bersekolah di SMP Muhammadiyah, maka mata pelajaran ahklak tidak mendapatkan nilai B, maka seandainya SMP Muhammadiyah 5 berani tidak meluluskan, dan ketiga tentu harus lulus ujian nasional.
Baca juga: ITS kerja sama dengan PT Surya Energy Solution dan Walikota Surabaya imbau Kepala Sekolah ciptakan ketenangan bagi siswa
“Jika melihat kasus sebelumnya yang pernah terjadi di Sekolahan lain, seperti adanya siswi yang hamil diluar nikah, pemerintahan boleh saja membolehkan siswi tersebut mengikuti Unas. Namun di sekolahan kami, kami berani tidak meluluskan siswi tersebut. Karena menurut saya yang bersangkutan tidak memenuhi mata pelajaran ahklak,” koar Muslikan, selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.
Namun Muslikan sebelumnya akan mengembalikan lagi kepada orang tua siswi tersebut. “Mungkin saja kehamilan siswi tersebut bukan karena kerusakan moral siswi yang bersangkutan, namun dari korban tindakan kekerasan (pemerkosaan atau pelecehan seksual) maka kami akan membicarakan kembali dengan pihak keluarga,” ungkapnya.
Tapi, Muslikin merasa bersyukur karena hal tersebut tidak menimpa pada siswa-siswinya, dia hanya memberikan contoh kepada pihak Sekolahan yang tahun lalu terkena masalah tersebut. @angga_perkasa
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D18057574.b0e30e266ce697c0d7d94d514d07b765%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D63624295.b0e30e266ce697c0d7d94d514d07b765%3B)