
LENSAINDONESIA.COM: Wilayah Jakarta pada Kamis (10/1/2013) tidak luput dari angin kencang yang melanda sebagian wilayah Tanah Air. Angin kencang yang disertai hujan deras berakibat pada banyaknya pohon dan baliho bertumbangan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi yang dipicu oleh adanya badai di sekitar Nusa Tenggara Barat ini bahkan akan terjadi sampai pertengahan Februari 2013.
Terkait dengan layanan sektor pelabuhan, banyak otoritas pelabuhan memutuskan menutup pelabuhan serta tidak mengizinkan kapal dan nelayan berlayar.
Yan Budi Santoso, Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mengatakan angin kencang yang melanda Jakarta, telah pula mengakibatkan robohnya 27 kontainer yang ada di lapangan penumpukan 210 Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok.
“Pada saat itu, kontainer yang sedang dalam kondisi menunggu proses bongkar muat, roboh terkena angin kencang,” kata Yan Budi Santoso kepada LICOM, Jumat (11/1/2013).
Menurut Yan Budi, angin mencapai kecepatan 27 knot, jauh lebih tinggi dibanding kondisi normal berkisar 10 knot atau kondisi berangin biasa. Sebagian dari kontainer tersebut memiliki muatan di dalamnya, yang sedang dalam menunggu proses pengiriman ke luar Pulau Jawa.
“Saat ini, kami sedang menginvestigasi dan inventarisasi menyeluruh masih dilakukan untuk memberi rekomendasi komprehensif guna mengantisipasi kejadian serupa,” ungkapnya.
Pihak Pelindo II atau IPC, kata Yan Budi, telah menurunkan timnya untuk mengatasi kejadian ini, sehingga dalam waktu singkat seluruh kontainer yang rubuh telah berhasil dievakuasi. Saat ini lapangan penumpukan tempat kejadian tersebut telah dapat digunakan kembali secara normal.
“Kami juga berkoordinasi dengan para pemilik kontainer serta operator lapangan untuk turut berpartisipasi dalam proses verifikasi melihat dampak kerusakan dan menaksir kerugian yang ditimbulkan dari kejadian ini,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi kejadian serupa, IPC Cabang Tanjung Priok akan mengambil dua langkah segera, sebelum rekomendasi komprehensif terkumpul. Langkah pertama adalah mengurangi ketinggian tumpukan kontainer untuk mengantisipasi adanya terpaan angin lanjutan.
Yang kedua, apabila terdapat peringatan awal dari BMKG tentang adanya angin kencang, IPC akan memasang container safety belt pada kontainer yang berada di lapangan-lapangan yang berpotensi terkena dampaknya. @rudi
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D91125437.54e2fb77d6be69cf8059a51bf91102d7%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D60413516.54e2fb77d6be69cf8059a51bf91102d7%3B)