Ridwan Hisjam siap lepas jabatan di Golkar demi Khofifah

LENSAINDONESIA.COM: Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ridwan Hisjam mengaku siap mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

Kesiapan mantan Ketua DPD Golkar Jatim ini, disampaikan saat dikonfirmasi soal dirinya yang masuk nominasi sebagai calon Wakil Gubernur Jatim yang bakal diusung PKB bersama partai lainnya.

“Memang saya masuk salah satu nominasi dari pendamping Khofifah. Saya sudah berkali-kali diajak bertemu dengan KH Hasyim Muzadi dan KH Sholahuddin Wahid sebagai tim senior dari Khofifah,” jelas Ridwan saat mendampingi Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie selama menjalani safari Jawa II di Malang Sabtu (06/04/2013).

Dia menjelaskan, pertemuan yang dilakukan sudah mencapai empat kali. Diantaranya di Depok Jakarta, Jombang, Surabaya dan di Malang. Dalam pertemuan itu, kata dia, membahas bagaimana membangun Jawa Timur ke depan.

Dalam pertemuan itu, Ridwan Hisjam menyampaikan serta memperesentasikan visi dan misinya itu terkait dengan pembangunan Jatim. Dia pun mendapat kabar jika hasil perankingan dari beberapa calon pendamping Khofifah adalah dirinya yang tertinggi. “Jadi, kabarnya nilai saya memang tertinggi,” jelasnya.

Nilai yang tertinggi itu dikatakan tidak lepas dari pengalaman yang diperoleh selama ini. Sebab, berbagai aktivitas dia lakukan di berbagai organisasi. Selain di Golkar dia pernah menjababat sebagai ketua di berbagai organisasi profesi. Di antaranya, HMI, Kadin, Kosgoro, Kelompok Cipayung hingga sebagai Ketua Persatuan Insiyur Indonesia.

Makanya, dia mengaku sangat siap jika dipercaya mendampingi Khofifah pada Pilgub Jatim 2013 ini. Termasuk juga melepaskan jabatannya di Partai Golkar.

“Untuk di Golkar aturan itu sudah jelas. Tidak ada larangan bagi kader untuk berekpresi. Kalau saya mencalonan sebagai Cawagub, ya harus lepas jabatan. Saya pun siap. Dulu sebagai Ketua DPRD Jatim juga saya lepas, tidak ada masalah,” katanya.

Karena itu, ungkapnya, meski Golkar sudah resmi mengusung pasangan KarSa untuk Pilgub Jatim, tidak ada larangan bagi kader untuk mencalonkan lewat institusi lain. Sebab berdasarkan pengalama, banyak kader yang sukses lewat jalur lain.

Bahkan, calon incumbent itu gagal meraih kemenangan Pilkada. Dia sebutkan seperti di Sampang, Pamekasan, lalu Tuluangung dan Sumatera.

Berangkat dari realitas tersebut, Ridwan Hisjam yang tidak setuju Pilgub Jatim dilakukan secara aklamasi ini masih optimistis, bila incumbent bisa dikalahkan.@aji dewa roisky