
LENSAINDONESIA.COM: Naas yang dialami Saodah (70), janda tujuh orang anak yang tinggal di Dusun Karangkepoh, Kelurahan Gondoriyo, Kabupaten Semarang. Dia menjadi korban tabrak lari oleh kendaran bermotor pada Selasa (2/10/2013) pukul 05.00 WIB pagi di Jl Raya Jambu-Ambahrawa.
Pada saat itu, korban hendak melakukan rutinitas mengaji di desa yang jaraknya 700 KM dari rumahnya. Seperti biasa korban dengan berjalan kaki melewati jalan raya tersebut. Pagi itu kendaran belum terlalu banyak berlalu lalang. Namun, ketika hendak menyeberang jalan tiba- tiba datang kendaraan roda dua dari belakang menabrak dia.
“Saya ditabrak dari arah belakang, selanjutnya saya terpental beberapa kali. Saya minta tolong, namun pagi itu nggak ada orang,“ jelas Saodah pada LICOM saat mendatangi korban di RS Ambahrawa, Jumat (11/1/2013).
Bahkan, menurut dia, tidak mengenal pelakunya. Tragisnya, kendaraan yang menabrak itu pergi begitu saja. Dengan menahan sakit dan berjalan ngesot korban berteriak untuk mencari bantuan pertolongan. Kira-kira 30 menit beberapa jamaah ada yang mendengarkan teriakannya lalu menolong Saodah.
“Nglesot menahan rasa sakit, menepi ke jalan semakin ramainya kendaraan hampir 30 menit memanggil akhirnya berbondong-bondong jamaah pengajian membantu. Namun, tak kuasa untuk menolongnya karena sebagian jamaah ibu-ibu lansia,“ paparnya.
Kini, Saodah menjalani perawatan intensif di RS Ambarawa. Hasil diagnosa dokter kaki sebelah kiri mengalami patah tulang. @yuwana
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D54451135.54e2fb77d6be69cf8059a51bf91102d7%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D34711839.54e2fb77d6be69cf8059a51bf91102d7%3B)