
LENSAINDONESIA.COM: Insiden pengeroyokan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika melakukan operasi anjal dan gepeng di perempatan Jl Demak, Rabu (3/4/2013) ternyata mendapat reaksi cepat dari SKPD pimpinan Irvan Widyanto ini.
Hasilnya, sebanyak empat pedagang asongan yang diduga terlibat pengeroyokan Satpol PP berhasil ditangkap petugas gabungan berkekuatan satu peleton. Mereka ditangkap ketika sedang berada di warung sekitar lokasi kejadian. Tidak hanya itu, petugas akhirnya juga membongkar sejumlah bangunan liar (bangli) yang berada disekitar lokasi.
Baca juga: Polres Nganjuk Tunda Pelimpahan Berkas Dugaan Korupsi Satpol PP dan Ditertibkan, Satpol PP Bentrok dengan Pedagang Irian Barat
“Mereka kita amankan ke kantor untuk dimintai keterangan. Proses selanjutnya tentunya akan kita serahkan Polsek Krembangan karena masuk ranah pidana,” ungkap Kasatpol PP Irvan Widyanto.
Sementara itu, ketika ditanya tentang metode penyamaran petugas menggunakan baju bonek yang diduga menjadi pemicu pengeroyokan pihaknya membantah sebagai salah langkah.
Menurutnya, selama ini langkah persuasif dengan penyamaran selalu sukses ketika turun ke lapangan. Namun, pihaknya berjanji akan mengevalusi kinerja satuannya agar kejadian ini tidak terulang. “Kejadian tadi tidak menguntungkan bagi kami. Biasanya kita gak pake seragam agar kita bisa mendekati target. Kita akan evaluasi metode mengenakan kaos bonek agar tidak terulang,” tambahnya.
Diketahui, salah satu petugas Satpol PP, Sahlan (45) menderita luka dibagian kepala, tangan, dan kaki akibat tindakan pengeroyokan oleh puluhan pedagan asongan ketika melakukan operasi.@iwan_christiono
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D31848363.7861916cca176a475e25f70018a052d6%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D24261436.7861916cca176a475e25f70018a052d6%3B)