Bibit Waluyo minta kepala daerah tekan angka golput

LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo meminta kepada Kepala Daerah di Kabupaten/Kota agar menekan angka pemilih golput dalam Pilkada Jateng. Mengingat, moment pilkada sebagai bentuk partisipasi politik masyarakat dalam menentukan masa depan Jawa Tengah

Menurut Bibit, sebagai langkah antisipasi pelebaran akses informasi pencoblosan Pilgub, diperlukan penekanan sosialisasi bagi masyarakat pedesaan maupun daerah terpencil yang minim informasi.

“Minimnya akses informasi itu dapat mengakibatkan jumlah pemilih golput cukup tinggi hingga mencapai 40 persen,”ungkap Bibit Waluyo, usai membuka pelatihan keterampilan SDM industri garmen, di balai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Senin (01/04/2013).

Menurutnya, sosialisasi oleh Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) sudah maksimal. Minimnya sosialisasi ini, bukan karena sosialisasinya yang berkurang.

“Ada apa dengan masyarakat?. Apa dikarenakan masyarakat memang tidak ingin tahu, mengetahui tahu informasi tapi tidak mau tahu, dan ataukah betul-betul tidak tahu informasi. Semestinya, kepala daerah ini menjadi “punggowo” untuk mensosialisasikan Pilgub Jateng, hari Minggu, tanggal 26 Mei mendatang,” tegas Bibit

Bibit menyayangkan apabila masyarakat Jateng pada saat pencoblosan lebih memilih golput. Karenanya, kepala daerah menjadi kunci uatama sebagai strukur utama birokrasi untuk memberikan sosialisasi lebih kepada masyarakatnya.

Dia menjelaskan, sosialisasi minim itu tidak boleh berkurang. Apapun hak suara pemilih ini menentukan masa depan rakyat Jateng. Maka dari itu, angka golput ini harus ditekan sedini mungkin.

“Kewajiban Kepala Daerah adalah memberikan penekanan lebih atas minimnya informasi masyarakat,” tegasnya.@nursholihin