Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Pemprov Jateng ajari anak putus sekolah bisnis garmen

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus menekan jumlah angka pengangguran bagi anak putus sekolah (drop out) setiap bulan.

Upaya itu diberikan melalui program keterampilan SDM Industri Garmen. Pasalnya, program tahunan itu mampu menekan angka pengangguran sebanyak 1.200 peserta yang sudah tersalurkan di 13 Perusahaan industri garmen.

Baca juga: Waduh! Belanja Pegawai Pemprov Jateng Sedot Anggaran Rp 9,14 Triliun dan Hebat! Pemprov Jateng 'Putihkan' Pajak Kendaraan Bermotor

Dengan upaya ini, jumlah tenaga kerja dari tahun 2008-2012 sebanyak 26.870 orang, telah tersalur sebanyak 23.847 orang dan bekerja secara mandiri sebanyak 2.853 orang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Paulus Ambura Edy Son menyampaikan, selama kurun waktu empat tahun terakhir jumlah angka pengangguran yang sudah terserap di perusahaan industri garmen sebanyak 23.847 dan wiraswasta sebanyak 2.583 dari total 26.870 peserta yang diberikan pelatihan keterampilan SDM Industri garmen.

“Peserta keterampilan SDM industri garmen ini akan diberikan keterampilan sebagai operator garmen, desain pola, dan mekanik selama 2 bulan, tanpa biaya sepeser pun. Sedangkan pelatihan hari ini diikuti oleh sebanyak 1.010 peserta yang siap kerja di 13 perusahaan industri garmen di seluruh Jawa Tengah,” ucap Edy Son, di Balai Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatenf, di Tambak Aji, Semarang, Senin (01/04/2013).

Sebelumnya, Disperindag bulan Januari-Februari 2013 telah melatih sebanyak 1.370 pengangguran putus sekolah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.044 telah ditempatkan bekerja di 13 perusahaan.

“Ada 36 menjadi wirausaha, 30 orang bekerja secara mandiri, dan 260 orang masih mengikuti pelatihan sebagai asisten supervisor, desain pola, mekanik, desain tekkstil dan quality control,” ucap Edy Son.

Oleh karena itu, Gubernur Jawa Tengah terus menggalakan upaya pelatihan keterampilan terus dilakukan seiring peluang ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) semakin besar, mengingat dengan pembatasan masuknya TPT China ke pasar Amerika, Eropa dan beberapa pasar tradisional, seperti negara Amerika latin dan Turki.

Hal senada pula disampaikan Gubernur Jawa, Tengah Bibit Waluyo saat membuka acara peserta keterampilan SDM industri garmen di balai Perindag, sekaligus memakaian tanda penyemangatan peserta.

“Selama tahun 2013, jumlah angka pengangguran sebanyak 24.000. Rata-rata pelatihan ini diikuti oleh anak putus sekolah, anak yang memang tidak mai sekolah, atau juga lulus sekolah yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang, lantaran faktor ekonomi. Mereka diberdayakan untuk dibekali SDM industri garmen. Agar nantinya peserta betul-betul memiliki kompetensi keahlian dan sertifikasi industri garmen,” jelas Bibit.

Adanya peningkatan kualitas SDM dan komoditas garmen di Jateng dengan pasokan yang cepat, Bibit Waluto mengharapkan semakin mendorong peningkatan ekspir garmen, juga berdaya guna dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Karena itu, kepada para peserta pelatihan untuk dapat mendayagunakan kesempatan ini seoptimal mungkin. Sekaligus “ngangsu kawrig” mempraktekan ilmu yang diperoleh selama pelatihan 20 hari. Sehingga pada saat terjun di dunia kerja telah terampil dan mampu menghaskan karya yang berkualitas,” tambahnya.@nursholikin

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles