Gerah Hadapi ‘Pemerasan’ Oknum PD Pasar, Pedagang Kecil Pasar Minggu Ancam Unjuk Rasa

LENSAINDONESIA.COM:  Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Minggu, Jakarta, Selatan, belakangan resah. Mereka mengaku terus ditekan dan diintimidasi oknum pejabat PD Pasar Minggu, akan digusur jika tidak membayar upeti ‘gelap’ kepada pihak PD Pasar Minggu. Akibatnya, para pedagang berencana unjuk rasa, Sabtu besok (12/1/13).

Menurut kalangan pedagang, mereka tidak tahan menghadapi tekanan oknum pejabat PD Pasar itu. Apalagi, intimidasi itu  juga datang langsung dari Kepala PD Pasar Minggu. Karuan, para pedagang ini sangat menyesalkan.

Mereka kecewa, bahwa pejabat PD Pasar Minggu seharusnya mengayoni para pedagang kecil dan mendukung program Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang belakangan ini fokus mencarikan solusi  pengentasan kemiskinan.

Tapi, tindakan oknum pejabat PD Pasar Minggu ini justru sebaliknya. Para pedagang itu tidak yakin bahwa tindakan oknum pejabat itu diketahui pihak Pemprov. Mereka menyayangkan, hal itu bisa merusak citra Gubernur Jokowi.

Ketua PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia) Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga kepada LICOM, membenarkan adanya keresahan para pedagang itu. Bahkan, pihaknya juga sudah menerima pengaduan langsung dari para pedagang tersebut.

“Tindakan sewenang-wenang kepala pasar itu sangat  arogan. Tidak pernah ada musyawarah terhadap pedagang kecil, bahkan secara sepihak membuat peraturan yang merugikan masyarakat kecil,” tegas Poltak, serius, Sabtu (11/1/13).

Menurut Poltak,  bahwa intimidasi membayar uang sewa lapak yang memang bisa disebut ‘upeti gelap’ itu sangat memberatkan para pedagang. Apalagi, pemungutan upeti itu sudah berlangsung lama, sejak para pedagang menempati lapak di kawasan pasar itu.

Poltak juga menyesalkan tindakan kepala pasar semakin semena-mena.  “Lapak yang ditempati pedagang secara tiba-tiba dinaikkan harganya, tanpa ada musyawarah sebelumnya,” kata Poltak, yang menganggap tindakan itu identik dengan  pemerasan.@aguslensa