
LENSAINDONESIA.COM: Hari ini Palopo membara. Ini kesekian kali sebuah daerah terbakar karena sengketa Pilkada.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sekaligus Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara FHUI Jimly Asshidiqie mengatakan model pemilihan langsung Pilkada untuk menentukan calon pemimpin daerah memang harus dievaluasi.
Baca juga: Kubu Rieke-Teten: Potensi Pemilih Dede-Lex Hilang di Karawang dan Massa Juga Bakar Kantor DPD Golkar dan Palopo Pos
“Kalau para petinggi parpol setuju, bupati kembali dipilih saja oleh DPRD tapi dengan sistem terbuka, bukan dengan kertas tertutup. Ini dilakukan supaya tidak terjadi money politics,” katanya saat dihubungi LICOM, malam ini (Minggu, 31/3/2013).
Sementara untuk gubernur, karena luas wilayahnya lebih tinggi dan luas konstituennya, jadi tetap menggunakan pemilihan langsung. Begitu juga dengan walikota, karena struktur sosialnya lebih urban, biar tetap dipilih langsung seperti presiden.
Saat disinggung apakah DKPP akan periksa KPUD Palopo karena kerusuhan yang terjadi hari ini, Jimly masih belum bisa memastikan. “Sampai saat ini kita belum tahu (apakah akan memanggil KPUD Palopo atau tidak),” demikian Jimly. @ari
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D73326417.bee4fe4b1e68d0b3f1d57c1d173b9333%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D99573295.bee4fe4b1e68d0b3f1d57c1d173b9333%3B)