LENSAINDONESIA.COM: Mesin mobil listrik dan hybrid, seperti Tucuxi milik Dahlan Iskan, yang terlalu hening dan nyaris tanpa suara itu ternyata membawa masalah. Orang di luar kendaraan sering tak sadar jika ada mobil yang melintas, bahkan meski jaraknya sangat dekat.
Badan Keselamatan Nasional Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) mengusulkan mobil listrik harus lebih berisik pada kecepatan 29 km per jam ke bawah. Tujuannya agar mobil terdengar oleh pengendara sepeda dan pejalan kaki, terutama mereka yang tuna netra.
NHTSA memperkirakan, peraturan itu bisa menyelamatkan nyawa 35 pejalan kaki setiap tahun dan mencegah 2.800 jiwa cedera akibat tak sadar ada mobil yang melintas.
“Ini memungkinkan produsen mobil merancang suara mobil yang khas untuk setiap model. Hal itu untuk memberikan kesempatan bagi pejalan kaki, pengendara sepeda, dan tunanetra untuk mendeteksi kendaraan serta mengambil keputusan apakah aman untuk menyeberang jalan,” kata David Strickland, Pejabat NHTSA dalam pernyataannya.@taufik