LENSAINDONESIA.COM: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Polisi Anang Iskandar menyebut, ada sebanyak 4 juta warga Indonesia kecanduan narkoba. Angka itu cukup tinggi dibanding dengan jumlah tersedianya tempat rehabilitasi, yang hanya empat lokasi di Indonesia.
Terkait itu, pihaknya mendorong setiap propinsi memiliki tempat khusus rehabilitasi bagi warganya yang membutuhkan terapi dan perawatan penyembuhan. “Empat lokasi rehabilitasi yang ada baru di Lido, Jawa Barat, Baddoka di Makassar, Samarinda dan Riau,” kata Anang Iskandar di Kantor BNN Provinsi Jatim di Surabaya, Sabtu (30/3/2013).
Baca juga: BNN ajak pelajar Jakarta Utara ikut perangi narkoba dan Pemakai Narkoba di Jawa Tengah Terus Meningkat
Anang menyebut, pentingnya lokasi rehabilitasi karena para pecandu obat terlarang jenis psikotropika itu umumnya sulit jika langsung berhenti secara mendadak dan tanpa bimbingan ahli. “Itulah pentingnya dilakukan rehabilitasi. Sesuai undang-undang mereka mempunyai kesempatan untuk menjalani rehabilitasi,” lanjutnya.
Ditambahkan, saat masih dalam proses rehabilitasi, yang bersangkutan dilindungi. Minimal, dua kali kesempatan tidak boleh ditangkap dan dipidana. Bagi para pecandu narkoba, Anang minta harus segera melakukan rehabilitasi di rumah sakit atau puskesmas milik pemerintah yang ditunjuk. “Kembali saya tegaskan, tidak ada biaya untuk rehabilitasi narkoba, sekali lagi itu gratis,” pungkasnya. @rakhman_k
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D20984595.560ed1c10322b136614d9b38aaff5bc9%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D34123718.560ed1c10322b136614d9b38aaff5bc9%3B)