
LENSAINDONESIA.COM: L’Oreal bekerjasama dengan UNESCO kembali menggelar program “For Women In Science” (FWIS). Sejak tahun 1998, FWIS telah memberikan penghargaan kepada lebih dari 1.600 wanita yang berasal lebih dari 100 negara, dan dalam sebuah acara malam anugerah di Universitas Sorbonne, Paris, Perancis.
Tahun 2013 ini, sebanyak 15 perempuan peneliti muda dari seluruh dunia menerima penghargaan FWIS International Fellowship, termasuk diantaranya adalah Sri Fatmawati, seorang perempuan peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Baca juga: Logo ITS Dibajak Perusahaan Rusia, Rektor Tempuh Jalur Hukum dan Nicholas Saputra Jadi Brand Ambassador Men Expert L’Oreal Paris
“Penghargaan ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya. Ini menjadi pendorong bagi para perempuan peneliti muda Indonesia seperti saya untuk terus memajukan sains. Semoga penelitian saya dapat memberikan kontribusi penting untuk mengobati penyakit berbahaya yang sering terjadi di Indonesia,” ujar Sri Fatmawati, S.Si, MSc, PhD, pemenang L’Oreal – UNESCO International Fellowship 2013 dalam siaran pers diterima LICOM dari Paris, Perancis, Jumat (29/03/2013).
Acara yang berlangsung selama 3 hari di berbagai lokasi ikonik di Paris tersebut meliputi acara Science Forum (forum sains) di Paris Observatory dimana ke-15 peraih FWIS International Fellowship mempresentasikan proyek riset mereka yang dihadiri oleh Claudie Haigneré, mantan menteri, astronot dan ketua Universcience.
Kemudian, ada Dinner Debate (debat santap malam) yang menghadirkan 8 FWIS Laureate terdahulu yang dibuka oleh Menteri Prancis untuk Hak Kaum Perempuan, Najat Vallaud-Belkacem. Serta, Awards Ceremony (malam penganugerahan) L’Oréal-UNESCO FWIS 2013 di Universitas Sorbonne yang dihadiri oleh Irina Bokova, Direktur Jenderal UNESCO, dan Jean-Paul Agon, Chairman dan CEO dari L’Oréal dan Ketua dari L’Oréal Foundation.
Penelitian pasca sarjana Sri Fatmawati, baik di Indonesia maupun Jepang berfokus pada analisa potensi medis dari zat-zat alami yang berasal dari tumbuhan dan jamur, terutama yang digunakan dalam obat-obatan herbal. Riset yang digunakan untuk program FWIS adalah penelitian yang berdasarkan pada spons yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti malaria, infeksi, kanker dan Alzheimer yang merupakan penyakit yang sering ditemukan di berbagai belahan dunia.
Sri Fatmawati diberikan kesempatan melanjutkan penelitiannya di Institute of Natural Products Chemistry National Center for Scientific Research (CNRS) di Gif-sur-Yvette, Perancis dan kemudian akan dilanjutkan dengan kolaborasi penelitian jangka panjang dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Setiap tahunnya, program L’Oréal-UNESCO FWIS memberikan penghargaan kepada 15 perempuan peneliti yang memiliki pendidikan tingkat doktoral atau postdoktoral, dengan fellowship (beasiswa) untuk meningkatkan keahlian mereka di institusi terkemuka di seluruh dunia. Masing-masing fellowship tersebut bernilai 40.000 dolar AS dan diberikan untuk jangka waktu hingga 2 tahun untuk proyek yang dikerjakan di luar negara asal mereka.
“Pada perayaannya yang ke-15 tahun, program L’Oréal-UNESCO FWIS telah berkembang menjadi sebuah program yang diakui secara global, yang memberikan visibilitas, suara publik dan dukungan bagi para peneliti perempuan. FWIS merupakan sumber motivasi dan inspirasi bagi para peneliti muda masa kini untuk membuat perubahan dunia di masa mendatang,” kata Vismay Sharma, President Director, PT. L’Oréal Indonesia.@rudi
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D29067008.41b66aad1604ee2245c3bdedb6562416%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D48193035.41b66aad1604ee2245c3bdedb6562416%3B)