Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Kemenkes luncurkan program EMAS

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Kementrian kesehatan meluncurkan program Expanding Material and Neonatal Survival (EMAS), bertujuan untuk menurunkan AKI dan AKN di Indonesia sebesar 25 persen, program EMAS didukung USAID.

Dr Anung Sugiantono Mkes. Kadinkes Prop Jateng, pengarah pokja EMAS Jateng, mengatakan Expanding Material and Neonatal Survival (EMAS) salah satu program dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan khusus nya kesehatan ibu dan anak yang dilakukan melalui pendekatan apa yang disebut vanisep.

Baca juga: Ternak jangkrik usaha alternatif dan menguntungkan dan Aniaya pembantu dengan kejam, majikan bebas jerat hukum

Vanisep adalah seperti jangkar yang kemudian satu jangkar ini ada di ibu, dia diharapkan bisa mempengaruhi lingkungan yang ada disekitarnya. Apa yang berkaitan dengan peningkatan pelayaanan, peningkatan pelayanan ditujukan ditingkat 2 dan 3 tanpa meningalkan proses yang ada dilapangan.

Menurut, Dr Anung Sugiantono Mkes, pada tahun 2012 – 2013 program EMAS dilakukan di dua kab. Tegal dan kab. Banyumas. Keterlibatan rumah sakit tidak hanya rumah sakit pemerintah juga RS swasta, yang berada pada RS di kab. Tegal dan kab. Banyumas.

Sementara berfokus di RS level kab. Walaupun diBanyumas di back up diRS Margono punya pemerintah propinsi Jawa Tengah. Ucapnya diPertemuan POKJA program EMAS Jawa Tengah.

“EMAS menyangkut misi yang mulia, karena mereka berharap elakukan intervensi meningkatan mutu pelayanan didalam akan menurunkan angka kematian ibu dari 1/4 yang selama ini ada. Contoh dikab. Banyumas tahun 2011 ada 53 kematian ibu diharapkan turun 1/4 menjadi 30 kasus kematian ibu,” ucapnya.

Lebih lanjut, untuk Jawa Tengah, 675 kasus kematian ibu dari 6.40.000 kelahiran hidup sedangkan jumlah bayi yang mati 6.200.35 dari 6.40.000 kelahiran hidup , saat ini EMAS sedang memperluas jangkauan dijateng, dua tahun kedepan ada lima kab kota yang diintervensi.

Bahkan, menurut Anung, Selama tiga tahun jumlah kematian ibu dan bayi yang menonjol seperti kab. Brebes, kab. Cilacap, kab, Grobogan. Kab, pemalang, kab pekalongan, kab Batang dan kota Semarang.

“Penyebah kematian ibu dan bayi secara umum dari sesi medis dikelompokkan menjadi tiga, pereklansi eklansi pada kandungan, pendarahan dan kasus tidak langsung dan langsung.
Seharusnya kematian ibu adalah nol,” pungkasnya.

Pertemuan POKJA program EMAS Jawa Tengah dihadiri Dr. Kirana Pritasari MQIH Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes sekretaris sekretaris pokja EMAS pusat, Evodiah iswandi ketua EMAS USAID pusat dan anggota pokja EMAS Jawa Tengah di Hotel Graha Santika Semarang. Rabu 27/03/2013.@Yuwana irianto

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles