
LENSAINDONESIA.COM: Mantan Ketua Pansus RUU KIP, Paulus Widiyanto menyatakan, Komisi Informasi Pusat (KIP) Jilid II harus mampu mencari “wise man” sebagai Komisioner Informasi, agar dapat diandalkan masyarakat luas.
“KIP harus bisa mencari orang-orang yang bijak, orang mempunyai latar belakang dan mempunyai kompetensi,” ujar Paulus Dalam acara Press Meeting Medialink dengan tema ‘Mencari Format Ideal KIP Jilid 2′ di Bumbu Desa, Cikini Jakarta Pusat, Selasa, (26/03/2013).
Baca juga: Kacau, Kedapatan Langgar Kode Etik, Komisioner KIP Terancam Sangsi dan Langgar Kode Etik, Wakil Ketua KIP Diberhentikan Sementara
Menurut Paulus, komisioner harus mengedepankan etika. Dengan demikian, akan mampu menciptakan kerjasama yang baik, agar idealisme diwujudkan dengan rapi.
“Komisioner harus bertindak secara etik, dalam bertindak tidak boleh sendiri-sendiri. Idealitas harus diwujudkan agar KIP Jilid 2 lebih baik,” tegasnya.
Dikatakannya, dalam mencari “wise man” bukan perkara mudah. Maka harus dicari, sehingga mampu membuka badan publik menjadi terbuka. Karena harapan dari Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik bukan secara birokratis, tetapi lebih pada kesadaran.
Ketersediaan informasi harus ada di badan publik, sehingga masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan mudah dan gamblang.
Ia menilai, ukuran keberhasilan dari UU tersebut bukan dari banyaknya sengketa informasi, tetapi sebaliknya, yakni adanya sedikit sengketa, karena persengketaan prosedural bukan persoalan substansi.
Ia berharap, dalam seleksi ini, ada perempuan yang tampil yang dapat memberikan warna baru, karena perempuan mempunyai kesempatan yang sama. @yuanto
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D40501036.3c65a92ca316e27258897346c31151f0%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D40234784.3c65a92ca316e27258897346c31151f0%3B)