
LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang baru terpilih menduduki kursi gubernur kedua kali, bikin gebrakan di tahun politik 2013. Ia berjanji seluruh anak di Jabar bisa sekolah hingga tingkat SMA melalui pembentukan Satgas
Pendidikan di kabupaten/kota. Ini diakuinya lantaran sektor pendidikan dan kesehatan di Jabar belum berkembang optimal.
“Disdik (Dinas Pendidikan Jabar) akan dorong dengan bimbingan teknis dan nonteknis, manajerial termasuk biaya BOS,” janji Ahmad
Heryawan usai menyampaikan nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2012 dan LKPJ akhir jabatan ( 5
tahunan) di Gedung DPRD Jabar, Jum’at (22/3/2013).
Baca juga: PN Bandung belum tahu detil kasus penangkapan ST dan KPUD Jabar Bekerja 'Buruk', Golput 11 Juta Suara, Pemenang Pilgub 6,5 Juta
Heryawan mengklaim kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar tumbuh dalam lima tahun terakhir. Awalnya, IPM 2007 hanya 70,71 terdiri dari pendidikan 80,21, kesehatan 71,0 dan daya beli 60,93. Angka itu meningkat pada 2012, IPM mencapai 73,19 terdiri pendidikan 82,75, Kesehatan 72,67, dan daya beli 64,17.
Ke depan, lanjutnya, melalui Dinas Pendidikan dalam setiap penyusunan program kerja, terus berupaya membuat program berkaitan
peningkatakan angka partisifasi pendidikan. “Bahkan, sektor ini setiap penyusunan APBD Jabar, sejak 3 tahun kebelakang, selalu dapat porsi
anggaran lebih dari 20 perdsen,” katanya.
Untuk angka partisipasi pendidikan, tingkat SD sederajat tahun 2008 baru mencapai 95%, namun tahun ini meningkat jadi 115%. SMP dan sederajat baru mencapai 87%, mengalami kenaikan mencapai 95%. Untuk jenjang SLTA, dari mencapai 51%, kini 60%.
Untuk mengejar target, Pemprov Jabar memalui Dinas Pendidikan terus berupaya membuat terobosan dan mengambil berbagai langkah perbaikan baik fisik maupun non fisik. “Perbaikan fisik direalisasikan melalui langkah pembangunan sekolah baik melalui rehab sekolah maupun pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB),”ujarnya.
Gubernur ini janji pada warganya bahwa tahun 2013, pemerintahannnya akan melakukan rehab bangunan sekolah secara besar-besaran. Sasarannya, 13.500 unit untuk SD dan sederajat, 3.500 unit untuk SMP sederajat, dan RKB ada 6.000 unit.
Semangat gubernur yang baru terpilih menjabat kali kedua –diusung PKS dan Hanura– konsen memprioritaskan perhatian terhadap pendidikan ini, tentu mengundang perhatian lawan-lawan politiknya di DPRD Jawa Barat. Apalagi, program ini digulirkan pada tahun politik 2013, menjelang Pemilu 2014. @husen
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D61780715.243bb9b5a588c44abf9e30519c05bbb8%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D25517590.243bb9b5a588c44abf9e30519c05bbb8%3B)