LENSAINDONESIA.COM: Menanggapi status hasil putusan Bawaslu yang gantung di tangan KPU dan suksesnya PBB mejadi peserta Pemilu 2014, Said Salahudin, Koordinator Sinergitas Masyarakat (SIGMA) mengakui bahwa Bawaslu tidaklah profesional. Pasalnya, fatwa MA yang sudah keluar sejak Februari silam baru diproses saat ini.
“Bawaslu seperti sengaja mengulur-ulur waktu. Padahal desakan agar mereka maju ke DKPP baik oleh PKPI maupun masyarakat sudah lama disuarakan dengan gencar,” ujar Said kepada LICOM (20/03/2013).
Baca juga: PDKT Seminggu, Yusril-Puan Mulai Diperhitungkan dan Said: Setiap Sumbangsih Anak Bangsa Patut Diberi Apresiasi
Said melihat bahwa Bawaslu tidaklah responsif. Menurut Said, Bawaslu baru berani bergerak melaporkan KPU ke DKPP setelah keluar Keputusan KPU meloloskan PBB. Dia melihat bahwa Bawaslu bekerja berdasarkan momentum. Padahal, Bawaslu mempunyai tugas dan kewajiban bekerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurutnya, Bawaslu harus cepat dan sigap, tanpa harus dipengaruhi oleh momentum.
Said menambahkan, sikap menunggu momentum ini merugikan PKPI. Soliditas pengurus, bacaleg, dan kader PKPI dapat terganggunya karena minimnya respon KPU. Seharusnya, keadaan PKPI dapat diperhitungkan secara bijaksana oleh Bawaslu.
Seperti diketahui, pasca pemutusan keikutsertaan PBB, status PKPI masih tidak jelas. Pasalnya, meskipun sudah menang di Bawaslu, KPU masih belum memberikan status keikutsertaan partai besutan Sutiyoso ini di Pemilu 2014. @andrian
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D69638493.c2867fe9ec1caca7ad8e462a2a325d1c%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D54609789.c2867fe9ec1caca7ad8e462a2a325d1c%3B)