LENSAINDONESIA.COM: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya menerapkan siaga tiga bagi penduduk yang tinggal dikawasan pesisir pantai Utara dan Selatan pulau Jawa.
Berdasarkan keterangannya, mulai besok Jum’at (11/1/2013) mulai pukul 22.00 WIB sampai dengan Sabtu (12/1/2013) pukul 05.00 WIB pagi, ketinggian air laut akan mengalami kenaikan sekitar 1,5 meter.
Hal ini kalau tidak dicermati akan menimbulkan dampak yang berbahaya, mengingat sebagaian masyarakat yang tinggal di pesisir selalu menggunakan jalur pantai untuk melakukan aktifitasnya setiap harinya.
“Ketinggian air bisa 1 meter setengah dari ketinggian air laut biasanya,” kata Eko Prasetyo, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maritim, Tanjung Perak Surabaya Kamis (10/1/2013).
Untuk itu masyarakat di kawasan pesisir pantai Jawa bagian Utara maupun Selatan dihimbau untuk untuk waspada akan munculnya luapan air laut pasang yang bisa naik kedaratan tersebut
Luapan air laut ini, merupakan dampak dari badai Narelle yang berada di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur atau di sebelah Barat Australia.
Badai Narelle sendiri mulai menunjukan aktifitasnya sejak Kamis pagi (10/1/2013). Badai yang terjadi akibat tekanan rendah di selatan Nusat Tenggara Timur ini, menjadikan angin dari segala penjuru tersedot dengan kencang ke arah NTT. Akibatnya, angin berkecepatan tinggi akan terjadi tak hanya di darat melainkan juga di perairan.
Pantauan BMKG, angin di perairan saat ini berhembus ke arah Timur mencapai 25 knot di wilayah daratan dan 35 knot di wilayah lautan. Kencangnya hembusan angin inilah yang menjadikan ombak laut di berbagai kawasan menjadi tinggi. Ombak laut yang terjadi di Samudera Indonesia bisa mencapai 6 meter.
Angin yang mengarah ke NTT ini juga menjadikan hujan selama sepekan terakhir akan menjadi berkurang. sedangkan awan hujan juga tersedot badai, sehingga dua hari ini diperkirakan tidak ada hujan.@pras