
LENSAINDONESIA.COM: Lantaran kesulitan dan mahalnya harga bibit bawang merah, sejumlah petani di Brebes, Jawa Tengah, Senin siang (18/3/2013) mendatangi kantor Dinas Perdagangan dan Pertanian setempat. Kedatangan para petani ini menginginkan kesetabilan harga bawang merah. Selain itu, mereka kesulitan mendapatkan bibit untuk menanam bawang merah.
Sejumlah petani yang mengatasnamakan dirinya Asosiasi Petani Bawang Merah Indonesia, Senin siang (18/3/2013) mendatangi kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mereka mengeluhkan mahalnya harga bawang merah dipasaran. Mahalnya harga bawang merah berpengaruh pula pada keberadaan bibit untuk menanam. Para petani kesulitan mendapatkan bibit bawang merah karena langka atau sulit didapatkan. Meskipun ada, mereka tidak akan sanggup untuk membelinya Karena harganya yang melambung tinggi.
Baca juga: Harga Meroket, Petani Bawang Merah di Brebes 'Nekat' Panen Dini dan Balai Besar Tahan Ribuan Ton Bawang Putih Tak Disertai Dokumen Impor
Pemerintah Kabupaten Brebes akhirnya sepakat akan mengubah kebijakan pembatasan impor bawang merah karena permintaan dari para petani. Pemkab akan mendatangkan bawang impor dalam waktu dekat ini yang gunanya untuk menyetabilkan kembali harga bawang merah lokal yang dianggap sudah tidak wajar.
Selain menyetabilkan harga bawang juga untuk memenuhi produksi Nasional yang mencapai 28 ribu ton perbulannya, ujar Herman Adi, Kepala Disperindag Kab Brebes kepada sejumlah wartawan, Senin siang (18/3/2013).
Sementara itu, Warso, salah seorang petani bawang merah di Desa Klampok mengatakan, masih mahalnya harga bawang, membuat sejumlah petani pusing. Pasalnya kenaikan harga bawang saat ini mereka sama sekali tidak menikmatinya. Itu ulah para Tengkulak. Mereka semua yang dapat untung besar.
Dengan mahalnya harga bawang secara otomatis diikuti naiknya atau mahalnya pula harga bibit bawang merah. Jika pada bulan kemarin harga bibit cuma Rp 1,8 juta hingga Rp 2 juta kini sudah melambung hingga Rp 3,5 juta perkwintalnya. Para petani berharap Pemerintah segera menormalkan kembali harga bawang dipasaran, karena saat ini selain tanaman padi, lahan bawangpun akan memasuki masa tanam, dimana para petani sangat memerlukan kemudahan bibit bawang merah.@boy
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D31079471.cfcd44804810a1999f6a144b2f1ad932%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D77166480.cfcd44804810a1999f6a144b2f1ad932%3B)