Harga Bawang dan Cabe Tak Terkendali, Pengusaha Bumbu Instan “Menjerit”

Image may be NSFW.
Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Kenaikan harga bawang dan cabe yang terjadi akhir-akhir ini berdampak cukup luas, teruma bagi para pedagang bumbu jadi (kemsan).

Hj. Mahmudah, seorang pengusaha bumbu instan rumahan di Desa Putat, Tanggulangin, Sidoarjo, adalah salah satu pengusaha yang menjadi korban dampak kenaikan harga komoditas bawang dan cabe tersebut.

Baca juga: Edan! Harga Bawang Putih di Sidoarjo Rp 60 Ribu Per Kilogram

Sebab menurutnya, bawang merupakan bahan baku utama pembuatan bumbu jadi yang tak bisa digantikan dengan bahan baku
lainnya. Karena itu, untuk menyiasati kenaikan harga Bawang ini terpaksa harus mengurangi jumlah produksi dan membatasi permintaan pasar.

Selain itu, untuk mengantisipasi harga Bawang yang semakin tak terkendali, ia terpaksa mengurangi isi kemasan sekaligus menaikkan harganya.

Jika pada hari-hari biasanya Mahmudah mampu membuat bumbu seperti Rawon, Gule, Soto dan sebagainya sebanyak 5 kuintal, kini jumlahya hanya 2 sampai dengan 3 kuintal saja.

“Saya tidak ingin mengakhiri usaha saya, apalagi karyawan saya sudah ada sekitar Seratus orang. Yang penting kami berusaha untuk bertahan dan karyawan tidak menganggur,”katanya, Kamis (14/03/2013).

Mahmudah berharap agar pemerintah mampu menormalkan kembali harga Bawang di pasaran yang terus meroket. Sehingga proses produksi tetap berjalan yang dampaknya mampu menyedot lapangan pekerjaan yang lebih besar bagi warga sekitar.@jani

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.