Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Pedagang Terompet Tahun Baru Terancam Gulung Tikar

$
0
0

Maraknya isu “Terompet Penyakit” yang berkembang luas di Tegal, Jawa Tengah, membuat Puluhan pedagang terompet resah. Isu Bakteri yang menular melalui lendir ludah yang menempel pada ujung gagang terompet, membuat ratusan warga enggan untuk membeli terompet. Warga bayak yang beralih ke terompet plastik buatan China, yang mengggunakan angin yang tersimpang dalam tabung untuk menyambut pergantian tahun.

Pergantian tahun baru, yang biasanya selalu diramaikan oleh bunyi-bunyian terompet kertas, di Tegal, Jawa Tengah, dipastikan tidak akan terdengar lagi. Pasalnya, banyak warga yang kini beralih dari terompet kertas (tradisional) ke terompet plastik yang lebih modern serta aman bagi kesehatan menyusul “maraknya isu terompet penyakit”.

Wawan, Warga mengatakan, Isu Terompet Penyakit membuat kami kawatir dan takut untuk membeli terompet kertas ini.Pasalnya jika diicermati dan diteliti, maraknya isu tersebut banyak benarnya. Ketika si Pengrajin terompet membuat terompet dapat dipastikan dia akan menccoba kwalitas terompet buatannya, yang pasti dia akan meniupnya.

Selain itu, Hal yang sama juga dilakukan oleh Pembeli. Seketika itu dipastikan si pembeli langsung mencoba satu persatu terompet tersebut, tentunya dengan cara ditiup. Jika si pedagang dan si pembeli itu berpenyakitan misal TBC atau penyakit lain yang menular mmelalui air liur,apa yang akan terjadii????

Tidak hanya para pedagang terompet kertas saja yang merasa dirugikan oleh berkembangnya isu ini, namun warga pun mengalami hal yang sama. siapa yang akan mengobati nanytinya jika ada warga yang terkena virus tersebut sakit terinfeksi?? ujarnya

Sementara itu Yerry salah seorang pedagang terompet kertas yang biasa mangkal di alun-alun Tegal mengatakan kepada LICOM, Sudah sepekan ini dagangan kami sepi pembeli. dengan adanya kabar miring yang berkembang dimasyarakat membuat kami merugi. Biasanya di akhir peennghujung tahun ini kami dapat meraup keuntungan seminggunya Rp.500 ribu namun kini satupun dagangan terompet kami tak laku terjual,ujarnya.

Akibat santernya isu ini, puluhan pedagang terompet yang biasa berjualan di Pasar Pagi dan Alun-alun Tegal, terancam gulung tikar. “Bahkan kini banyak warga yang beralih membeli terompet plastik modern buatan China yang dinilai lebih aman untuk kesehatan dan tentunya lebih murah harganya,” tandasnya. @Boy Gunawan


Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles