
LENSAINDONESIA.COM: Tim Dana Moneter Internasional (IMF) tertarik terhadap pesatnya perekonomian Jawa Timur diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Delegasi IMF tersebut berkunjung ke Surabaya dipimpin oleh ketua misi David G. Cowen yang ditemui oleh Mohammad Ishak Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah IV Surabaya.
Baca juga: Suette Tampilkan Kesan Glamor, Eksklusif dan Elegan di IFW 2013 dan Pengamat Ekonomi: Pemerintah Tak Perlu Bantu IMF
Menurut Soekowardojo, Deputi Kepala Perwakilan kunjungan tim IMF ke Surabaya dilakukan bersamaan dengan kunjungan konsultatif mereka di Jakarta.
“Untuk pertama kalinya, IMF melakukan kunjungan ke daerah di luar Jakarta, karena hal tersebut juga didasari munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi didaerah,” tutur Soekowardojo, Direktur Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV kepada sejumlah wartawan di Bank Indonesia ruang Blambangan lantai IV, Jl. Pahlawan No. 105, Surabaya, Selasa (5/3/2013).
Dalam pertemuan tersebut, pihak IMF ingin mengetahui lebih banyak mengenai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur serta hambatan yang dihadapi,” imbuh Soekowardojo.
Dalam diskusi tersebut pihak BI dan Pemprov menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 7, 27 persen ditahun 2012 yang didukung oleh pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, restoran, manufaktur dan pertanian terutama dalam segi menjaga stabilitas makroekonomi menjadi penting dan berkelanjutan yang disampaikan oleh David G Cowen.
Dijelaskan Soekowardojo, tingkat konsumsi di Jatim juga masih menjadi pilar utama pertumbuhan yang didukung oleh investasi baik domestik maupun asing.
Sementara itu, Tim IMF mengapresiasi bahwa negara Indonesia salah satu negara yang perekonomiannya secara global masuk dalam kategori yang perekonomiannya pesat khususnya Jawa Timur.
Pertemuan tersebut juga dihadiri kalangan pengusaha Jawa Timur, Real Eastate Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Timur serta Perbankan Daerah.
Bank Indonesia (BI) perkirakan laju inflasi di Jawa Timur akan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5 persen kurang lebih 1 persen pertumbuhannya.
Deputi Kepala Perwakilan BI wilayah IV, Soekarwodojo mengatakan, peningkatan upah minimum provinsi (UMP) dan peningkatan tarif dasar listrik (TDL) diperkirakan dapat memberi tekanan pada tingkat inflasi ke depan. Namun, kondisi tersebut akan diimbangi oleh relatif stabilnya inflasi kelompok harga makanan, seiring dengan dimulainya masa panen di beberapa kota dan stabilnya harga beberapa komoditas penyumbang inflasi.
Harga Makanan yang stabil imbangi inflasi
“Pada awal tahun 2013, kondisi inflasi di Jatim masih terkendali di level 4,5 persen. Peningkatan inflasi di Jatim didorong gejolak kenaikan harga makanan (volatile food) sebagai akibat dari gangguan pasokan akibat curah hujan yang tinggi dan adanya peningkatan permintaan masyarakat,” ujar Soekowardojo, Selasa (5/3/2013).
Berdasarkan hasil pantauan BI, tingkat inflasi Jatim pada Februari 2013 diperkirakan berada pada kisaran 0,45 persen sampai 0,55 persen. Ia meminta ada koordinasi kebijakan antara pemerintah di tingkat pusat maupun daerah untuk menyikapi pertumbuhan inflasi ke depan.
Bank Indonesia, katanya terus berupaya memperkuat bauran kebijakan guna mengelola permintaan domestik. Baik melalui penetapan lima pilar kebijakan (secara nasional) maupun pelaksanaan kegiatan yang bersifat lokal oleh Kanwil BI Wilayah IV Jatim.
Yakni, melakukan pembinaan terhadap klaster komoditas penyumbang inflasi, MoU untuk sertifikasi tanah, melanjutkan program ketahanan pangan yang telah dimulai sejak tahun 2012, melaksanakan program Penciptaan Wirausaha Baru, optimalisasi peran TPID, penguatan fungsi advisory pemerintah melalui survey, riset dan penelitian, serta penguatan ekonomi daerah melalui program sosial BI.
“Disamping itu, koordinasi intensif antara Bank Indonesia dan Pemerintah melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), terutama pada upaya peningkatan produksi, kelancaran distribusi, dan stabilisasi harga pangan strategis, perlu terus dilakukan,” tandasnya. @dhimasprasaja
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D80312740.3cb28691b278e8606f52ab2e4e0f9f8e%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D23489465.3cb28691b278e8606f52ab2e4e0f9f8e%3B)