Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Demi Equestrian Indonesia, EQINA Tetap Optimis, Bro!

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Meski dalam Rapat Anggota Komite Olahraga Nasional (KON), Federasi Equestrian Indonesia (EFI) tetap menjadi anggota rapat, Equestrian Indonesia (EQINA) tidak akan berkecil hati.

Bahkan, EQINA makin termotivasi untuk membuktikan bahwa EQINA adalah organisasi equestrian yang mendapat legitimasi dari masyarkat eqeustrian Indonesia.

Baca juga: EQINA Berjuang Dijalur Organisasi yang Benar, Bro! dan Inilah Kejuaraan Pembuktian EQINA Terhadap Equestrian Indonesia

“Kami akan tetap fokus melakukan pembinaan. Sejauh ini kami merasa benar, karena EQINA didirikan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan kami, masyarakat equestrian Indonesia yang ingin melihat equestrian Indonesia lebih baik di masa mendatang,” ujar Pembina EQINA Alex Benyamin di Jakarta.

“Saya bicara begini karena saya adalah salah satu pendiri EFI, yang akhirnya memilih mendirikan EQINA karena EFI sudah melenceng dari cita-cita yang pernah kami miliki. Bayangkan selama empat tahun berdiri, EFI belum mempunyai pengurus di tingkat provinsi dan gagal merangkul klub-klub anggota yang tersebar di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Alex mengatakan, EQINA akan terus berjuang untuk mendapatkan hak mayoritas. Pasalnya, fakta mengatakan bahwa EQINA memang didukung sebagian besar masyarakat equestrian Indonesia.

“Intinya kami akan tetap berada dikoridor organisasi. Begitu juga dengan kasus EQINA dan EFI, seharusnya KON mengedepankan AD/ART. Bagaimana EFI bisa diterima menjadi anggota, bila mereka sendiri tidak memiliki anggota dan pengurus provinsi. EQINA jelas didukung banyak klub equestrian dan karena berafiliasi dengan Pordasi, EQINA juga memiliki kepengurusan di tiap provinsi,” imbuh Alex.

Untuk itulah, Alex mengimbau agar KOI tidak mengikuti langkah KON mengabulkan permohonan EFI menjadi anggota pada Rapat Anggota KOI, 27 Februari lusa. Alex sendiri menyayangkan terjadinya dualisme dalam equestrian Indonesia ini.

“Memang untuk sementara waktu akan terjadi dualisme. Tetapi paling tidak kami akan memberikan legitimasi pada EQINA sebagai anggota resmi KOI dan KON. Yang pasti kami akan melakukan konsolidasi kedalam dengan memperkuat kepengurusan di Pengprov dan lebih aktif membina equestrian Indonesia. Sebenarnya KON dan KOI tidak usah pusing karena Pordasi sudah jelas adalah anggota resmi mereka, jadi otomatis EQINA juga menjadi anggota,” tegasnya.

Alex mengatakan, EQINA berdiri atas kesepakatan masyarakat equestrian Indonesia. Ada komitmen bersama untuk terus berjuang untuk mendapatkan status keanggotaan. Menurutnya, sebelumnya EQINA adalah anggota EFI.

“Kami sudah meminta untuk digelar Munas, tetapi tidak pernah digubris. Alasan itulah saat Masyarakat Equestrian Indonesia bertemu dan menggelar Munas di Bandung, 14 Desember, kami sepakat membentuk EQINA,” papar Alex.

Alex menambahkan, kepengurusan EFI sendiri sebenarnya telah berakhir 20 November 2012. Dari situlah ia pernah meminta Ketua Umum EFI Irvan  untuk menggelar Munas.

“Seharusnya bila belum ada Munas, pengurusnya demisioner. Kenapa kepengurusan itu berakhir? Karena dalam akta notaris pengurus EFI disebutkan kepengurusan berakhir 20 November 2012,” tegas Alex.@anggi

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles